KUNINGAN (MASS)- Meski saat ini tengah pandemi, tapi Pemkab Kuningan melalui Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian terus melakukan berbagai upaya dalam pemberdayaan usaha mikro agar terus maju.
Selain itu juga bagian dari kebijakan pemerintah dalam pengembangan koperasi keren dan UMKM naik kelas.
Adapun langkah nyata bagi pengembangan UMKM adalah dilakukanya pelatihan vocational ekspor impor produk UKM bersama.
Total ada 30 peserta berbagai sektor usaha yang mengikuti pelatihan. Mereka adalah UKM dari sektor makanan, minuman, sandang.
Kemudian juga kerajinan, kulit, logam, mesin, elektronik, kimia dan produk lainnya yang berpotensi dikembangkan untuk pasar ekspor.
Menurut Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kuningan U Kusmana Msi, acara digelar di hotel djehans Kecaatan Cigandamekar selama 3 hari (17-19 September 2021).
Diterangkan, peserta dibekali pengetahuan tentang ekspor-impor yakni memulai ekspor, prosedur ekspor impor, manajemen kargo ekspor impor dan tranportasi.
Selanjutnya, ekspor costing dan pricing, bisnis online ekspor impor dan akses survey pasar ekspor melalui internet
“Tujuan dilaksanakannya pelatihan ini adalah upaya untuk mendorong para pelaku usaha agar bangkit dan mengembangkan usahanya setelah diterpa badai pandei,” ujar Kusmana yang didampingi Kabid Koperasi Sri Ucu Sukmawati, SE MAK.
Diterangkan, pemerintah kabupaten kuningan terus melakukan upaya pemulihan ekonomi dampak covid-19. Salah satunya adalah melalui pelatihan-pelatihan kemampuan bagi masyarakat atau pelaku ukm seperti ini.
Dari pelatihan ini para pelaku umkm diharapkan mampu meningkatkan kualitas manajemen dan produk sehingga pelaku umkm lebih siap untuk bersaing di pasar global.
Masih kata Kusmana pemerintah daerah dalam hal ini melakukan pendampingan dan melakukan evaluasi terhadap pelatihan yang diselenggarakan dengan harapan pelaku UKM naik kelas dari sisi usahanya, pemasarannya, asetnya dan pemanfaatan tenaga kerjanya.
Diterangkan, seluruh peserta yang terpilih mengikuti pelatihan ini adalah UKM binaan Diskopdagperin Kabupaten Kuningan melalui seleksi.
“Nantinya akan diberikan pembinaan terpadu dan juga ditingkatkan kemampuan daya saing ekonominya serta didampingi untuk proses pengembangan usahanya, bersinergi dalam jaringan bisnis yang potensial hingga mereka berhasil menjadi sebuah UKM yang mandiri,” jelasnya.
Sementara itu, pada acara pembukaan hadir Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro, Haryanto, Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok Usaha Mikro, Sutarmo.
Untuk narasumber dan pengajar terdiri dari Apit Masduki (motivator ekspor kopi), made dana, dan Ir Fernanda Reza Muhammad (Expert di FTA Surabaya).(agus