KUNINGAN (MASS) – Pengamat kebijakan publik yang juga pentolan Perhimpunan Praktisi Hukum Indonesia (PPHI) Nana Mulyana Latif menyoroti pernyataan Bupati sebelumnya yang menyebut turun tangan langsung menyelamatkan PDAU Kuningan.
Nana, menyebut jika memang PDAU hanya menjadi beban mending dibubarkan saja.
Bupati, harus mengambil tindakan bijak, apalagi disaat pandemi yang butuh penanganan ekstra.
“Sesayang apapun kita pada anggota tubuh kita, meskipun telah berjasa membantu kita mencapai sukses dimasa lalu, kalau ternyata saat ini sudah sakit parah dan tidak bisa diobati sehingga membahayakan dan mengancam nyawa, tidak ada jalan lain kecuali amputasi,” ujarnya, Jumat (17/9/2021).
Sebelum meminta ‘amputasi’ PDAU, Nana memaklumkan bahwa bupati adalah manusia yang tak luput dari salah dan lupa.
Mungkin, kata Nana, bupati sempat salah memilih orang sehingga nasib PDAU jadi terpuruk seperti sekarang ini.
“Tapi yang jelas kita apresiasi niat baik untuk menyelamatkan PDAU dengan menangani langsung,” imbuhnya.
Nana yakin, jika bupati keukeuh ingin menyelamatkan PDAU, orang nomor 1 Kuningan itu akan segera mengganti SDM pengelola PDAU terutama Direktur yang telah gagal hingga membuat PDAU terpuruk seperti saat ini.
“Kalimat menangani yang diungkapkan oleh Bupati saya yakin bukan menangani masalah yang ada PDAU, tetapi lebih menangani para pengelola terutama Direktur PDAU yang dianggap telah gagal,” lanjut Nana.
Menurutnya, kalau memang ternyata bupati menangani secara langsung turun tangan untuk menyelamatkan dan menyehatkan, lalu untuk apa ada pengurus PDAU termasuk Direktur dengan gaji besar kalau Bupati sendiri yang harus mengurus.
“Bupati itu tugasnya banyak, itu salahsatu alasan dibentuknya PDAU. Jadi kalau ternyata Bupati yang turun langsung, untuk apa ada PDAU, bubarkan saja kalau hanya menjadi beban,” ujarnya lugas. (Eki)