KUNINGAN (MASS)- Untuk sekarang ini sudah cukup banyak masyarakat yang mengetahui istilah perilaku organisasi, akan tetapi untuk itu semua apa telah kita ketahui apa dan bagaimana yang dimaksud dengan perilaku organisasi?
Untuk itu akan dijelaskan secara detail mengenai perilaku organisasi agar pembaca dapat mengetahui lebih mendalam dan mendapatkan manfaat yang baik.
Perilaku organisasi adalah salah satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang bagaimana berperilaku individu maupun berperilaku kelompok dalam sebuah organisasi.
Dan dapat dijadikan sebuah dampak terhadap kinerja (baik kinerja organisasi, kelompok ataupun individual). Perilaku organisasi dijadikan hal yang penting bagi sebuah organisasi untuk menjalankan usahanya tersebut.
Maka dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa berperilaku organisasi itu sebuah kepentingan dalam menjalankan sebuah organisasi, seperti alat yang dapat menjadikan anggotanya menjadi paham denag berjalannya organisasi tersebut.
Tanpa adanya hal tersebut maka akan menjadikan sebuah dampak negative yang dapat menjatuhkan organisasi tersebut.
Selain sebagai salah satu disiplin ilmu, Perilaku organisasi mempunyai manfaat yang baik, yakni perilaku organisasi akan bertindak sebagai map untuk kehidupan anggota yang berada di dalam organisasi tersebut, dengan melakukan penelitian yang sistematis dan berguna untuk memahami dan memprediksi kehidupan organisasi tersebut.
Manfaat yang selanjutnya bahwa akan membantu setiap manajer agar dapat memahami dan mempengaruhi Lingkungan atau kejadian yang terdapat di dalam organisasinya.
Mencegah adanya masalah, memberikan sebuah motivasi dasar pada setiap manajernya pun akan membuat dan memberikan motivasi yang efektif pada karyawan dan mempertahankan mereka semua didalam sebuah organisasi.
Maka apabila menjalankan sebuah organisasi akan mendapatkan manfaat yang berkaitan dengan hal tersebut.
Setelah mengetahui pengertian dan manfaat dari perilaku organisasi, dalam perilaku organisasi ada sebuah unsur pokok yang penting.
Apa saja dan bagaimana penjelasannya? Disini akan menjelaskan yang pertama yaitu Orang, Orang akan membentuk sebuah sistem internal organisasi yang terdiri dari orang maupun kelompok besar dan kecil.
Selain itu ada juga kelompok tidak resmi maupun informal, serta berbagai kelompok yang lebih resmi atau formal.
Semua kelompok tersebut bersifat dinamis, apabila kelompok terbentuk, maka akan berubah dan berhancuran.
Maka orang-orang adalah makhluk hidup yang berjiwa, berpikiran dan berperasaan dan sudah pasti akan menciptakan sebuah organisasi dengan tujuan untuk mencapai keseluruhannya.
Yang kedua struktur, dengan struktur akan menentukan hubungan yang resmi dengan orang-orang dalam organisasi. Dengan berbagai pekerjaan yang berbeda maka diperlukan untuk melakukan seluruh aktivitas organisasi.
Ada manajer dan pegawai semua orang tersebut harus dihubungkan dengan cara yang tertentu yang terstruktur agar pekerjaan mereka dapat efektif.
Semua hubungan ini akan menimbulkan berbagai masalah kerjasama, perundingan dan pengambilan keputusan yang sulit.
Berikutnya ada teknologi, unsur ini akan menyediakan sumber daya yang digunakan setiap orang untuk bekerja dan sumber daya tersebut dapat mempengaruhi tugas yang mereka lakukan.
Mereka tidak akan dapat menghasilkan banyak hal dengan tangan yang kosong, maka mereka akan mendirikan bangunan, memperbaiki atau merancang sebuah mesin, menciptakan proses kerja dan merakit sumber daya.
Teknologi yang telah dihasilakan akan menimbulkan sebuah pengaruh yang signifikan atas hubungan kerja tersebut.
Untuk teknologi yang tergolong besar akan berguna sebagai sarana yang memungkikan manusia melakukan banyaknya pekerjaan dengan kualitas yang lebih baik. Unsur yang terakhir yaitu Lingkungan.
Lingkungan sudah pasti dijadikan sebuah tempat untuk menjalankan sebuah organisasi untuk beroperasi. Dan merupakan sebagai bagian dari sistem yang besar dan akan memuat banyaknya unsur lain, antara lain pemerintah, keluarga dan organisasi lainnya.
Semua unsur ini akan mempengaruhi di dalamnya sebuah suatu sistem yang amat rumit yang menjadi corak hidup sekelompok orang di Lingkungan luar mempengaruhi sikap orang-orang, mempengaruhi kondisi kerja dan akan menimbulkan adanya suatu persaingan untuk memperoleh sumber daya ataupun kekuasaan.
Untuk memperdalam pembelajaran perilaku organisasi harus mengetahui ruang lingkup perilaku organisasi.
Dalam ruang lingkup terdapatnya suatu perilaku-perilaku individu yang termasuk ke organisasi tersebut tetapi terbatas pada dimensi internal dari organisasi tersebut.
Adanya tiga konsep yang terdapat ruang lingkup yaitu yang pertama perilaku individu, individu adalah suatu pembelajaran yang terkait dengan kepribadian seseorang dari sikap, motivasi dan kepuasan kerja dari dalam diri sendiri.
Yang kedua yaitu perilaku antar individu, ini dilakukan dengan adanya suatu komunikasi antar orang dengan orang maupun antar bawahan dalam organisasi.
Sudah pasti mereka akan memahami kualitas dari kepemimpinannya seseorang, dinamika kelompok kekuasaan dan juga konflik yang telah terjadi pada kelompok. Ketiga yakni perilaku kelompok.
Perilaku kelompok apabila terbentuk sudah pasti akan adanya suatu kerjasama untuk mendirikan suatu organisasi menjadi sukses. Kelompok juga dijadikan sebuah efektivitas organisasi dan juga dijadikan sebuah upaya kelompok, untuk mencapai tujuan organisasi.
Selain dari tiga konsep dalam ruang lingkup ada pula aspek aspek yang menjadi unsur komponen dalam sebuah organisasi, yaitu adanya motivasi. Adanya motivasi sudah pasti akan mendorong untuk mendapatkan pencapaian yang terbaik.
Motivasi juga berguna untuk suatu organisasi karena dalam motivasi terdapat suatu ajakan yang berguna dan berhubungan dengan tujuan organisasi tersebut.
Kemudian kepemimpinan, mempunyai peran penting dalam kehidupan organisasi, dimana terjadinya sebuah interaksi kerjasama antara setiap orang maupun lebih dalam mencapai sebuah tujuan.
Berikutnya konflik, konflik diartikan sebagai suatu keadaan dari kesalahan dalam berkomunikasi dari anggota yang berada dalam sebuah organisasi. Dalam konflik dibagi 2 yakni konflik negative dan positif.
Konflik negative dimana orang melakukan perbuatan yang tidak baik dalam organisasi dan akan merasakan kerugian oleh adanya konflik tersebut.
Untuk konflik positif, berguna untuk suatu masyarakat maupun seluruh kelompok untuk melakukan suatu perbuatan yang baik dalam mencapai tujuan organisasi.
Konflik positif adalah penentu ekspresi yang terbuka dan menjadikan sebuah faktor pergeseran kekuasaan dalam organisasi.
Aspek berikutnya yang terkait dengan hubungan komunikasi. Hubungan komunikasi dalam perilaku organisasi dinilai penting karena dijadikan sebagai faktor kinerja yang baik dan sudah pasti akan menghasilkan kinerja organisasi yang sangat baik.
Untuk selanjutnya ada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Sudah pasti dalam organisasi akan terdapat pendapat yang berbeda-beda dari anggotanya tersebut, dengan itu akan menimbulkan adanya suatu permasalahan dalam organisasi yang dijalankan.
Maka dengan permasalahan ini anggota harus menyatukan semua pemikiran mereka untuk memecahkan masalah dan untuk menyelesaikan nya dengan pengambilan keputusan secara damai dan pengambilan keputusan dapat dijadikan sebagai alur alternatif untuk memecahkan suatu masalah.
Dalam sebuah organisasi pasti adanya produktivitas dan kinerja (performance) dalam hal ini ada bentuk bentuk dasar dari produktivitas tersebut yaitu produktivitas parsial yaitu sebagai perbandingan antara output dengan salah satu input.
Sebagai contoh perbandingannya kinerja karyawan dari kesehariannya. Yang kedua yaitu produktivitas total faktor (total factor productivity), ini sebuah perbandingan dari output bersih dengan jumlah dari input tenaga kerja dan modal.
Apabila output bersih maka sudah dapat diartikan sebagai output yang dikurangi dengan biaya sementara.
Yang terakhir yaitu produktivitas total ini suatu perbandingan antara total output dengan keseluruhan faktor input. Ruang lingkup yang terakhir yaitu adanya pengembangan organisasi.
Untuk pengembangan ini akan dilakukan dengan adanya suatu perhitungan dari cara kerjanya organisasi yang dinilai aktif.
Lalu, bagaimanakah kontribusi bidang ilmu terhadap perilaku dalam organisasi?
Kontribusi bidang ilmu yang terpengaruh terhadap perilaku dalam organisasi yaitu, Ilmu Psikolog, Ilmu Psikologi social, Ilmu Sosiologi, Ilmu Antropologi dan Ilmu Politik.
Dalam psikolog kontribusi yang terkait dengan perilaku organisasi seperti adanya hal yang memotivasi, kepribadian, rasa kepuasan kerja, pengambilan keputusan dari pihak individu, pelatihan kinerja, penilaian kinerja, adanya pengukuran sikap, dan juga stress karyawan.
Kontribusi untuk psikologi social adanya suatu perubahan sikap, perubahan perilaku, proses kerja kelompok, dan pengambilannya suatu keputusan dari dalam kelompok.
Sosiologi, ilmu ini pembelajaran tentang setiap orang dalam hubungannya antar sesama.
Kontribusi dalam ilmu ini adalah adanya dinamika kelompok, perilaku kelompok, perilaku antar kelompok, adanya sebuah konflik dalam organisasi, perubahan organisasi, dan juga budaya organisasi.
Ilmu antropologi, yaitu suatu ilmu yang terkait dengan kemasyarakatan, yang terkait dengan ilmu ini seperti kemanusiaan dan juga kegiatannya. Kontribusi dalam ilmu ini adalah analisis lintas budaya, nilai komparatif dan Lingkungan organisasional.
Dan ilmu yang terakhir yaitu ilmu politik, yaitu pengetahuan yang sangat terkait dengan perilaku individu maupun kelompok dalam Lingkungan ilmu politik.
Kontribusi dalam ilmu ini sangat kuat dalam perilaku organisasi seperti tentang politik intraorganisasional, sebuah konflik dan adanya kekuasaan.
Penulis :
RISMA ADELLAROSA
LASMARIA YOHANA MANALU
BETIELI GULO
(Mahasiswa Universitas Pamulang, Program Studi S1 Akuntansi
Tujuan Penulisan :
Untuk memenuhkan tugas dari mata kuliah Perilaku Organisasi
Dosen : Muhammad Rizal Saragih, S.E., M.M.