SELAJAMBE (MASS) – Pelaksanaan TMMD ke – 111 di wilayah Kodim 0615/Kuningan, tepatnya di Desa Jamberama, Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan, benar-benar dimanfaatkan secara maksimal baik oleh warga setempat maupun instansi dinas terkait.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kuningan yang pada kesempatan ini berkerja sama dengan TNI mensosialisasikan program Guyur Benih (GURIH) di Aula Balai Desa Jamberama, Kecamatan Selajambe, Kabupaten Kuningan, Kamis (1/7/2021).
Acara ini diikuti oleh 35 peserta serta dihadiri oleh Dan SSK TMMD Ke – 111 Kapten Kav. Suharto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr. Ukas Suharfaputra yang diwakili oleh Kabid Ketahanan Pangan Aca Supirta beserta staf, Koordinator kegiatan penyuluhan Danramil 1512/Lbw Kapten Arh Aep Saefudin Rusli, Kepala UPTD Pertanian Darma Sakim, Kepala Desa Jamberama Suryaka dan undangan lainnya.
Koordinator kegiatan penyuluhan, Danramil 1512/Lebakwangi Kapten Arh Aep Saefudin Rusli mengatakan, kegiatan penyuluhan ini merupakan bentuk dukungan TNI terhadap program ketahanan pangan nasional yang digelorakan kembali oleh pemerintah RI.
“Kegiatan penyuluhan pertanian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani Desa Jamberama sebagai rangkaian sasaran kegiatan non fisik TMMD ke – 111 Kodim 0615/Kuningan,” kata Kapten Arh Aep.
Ia berharap dengan adanya penyuluhan ini, para petani di Desa Jamberama bisa menambahkan kemampuan dan keterampilan dalam meningkatkan hasil pertaniannya.
“Dengan berkembangnya kemajuan pertanian ini, kami berharap juga warga mampu untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di Desa Jamberama,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kabid Ketahanan Pangan Kabupaten Kuningan Aca Supirta menjelaskan, program Guyur Benih (GURIH) tanaman pangan dan hortikultura berupa stimulan benih dan pupuk untuk petani kecil dengan sasaran 100.000 petani.
Ini merupakan program pemberian bantuan Benih dan Pupuk dengan tujuan meringankan beban petani dalam pengadaan benih bersertifikat dan penyediaan pupuk.
“Selain itu meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, meningkatkan pendapatan petani dan penangkar, serta meningkatkan ketersediaan pangan,” jelasnya.
Aca menyebut, selain program GURIH, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan mempunyai program unggulan berupa Jaring Pengaman Pangan (JPP) yaitu santunan bahan pangan berkelanjutan untuk kelompok paling miskin dengan kapasitas produktif nol. Dengan sasaran kurang lebih 3000 jiwa.
“Selain itu, ada juga program BUNDA MENYAPA. Yaitu Bangun Desa Menata Sumberdaya Pangan Keluarga. Program ini berupa pemanfaatan pekarangan berbasis daya perempuan dan keluarga. Sasarannya 361 desa, 15 kelurahan,” ujarnya.
Lebih jauh, Aca melanjutkan, Diskatan Kabupaten Kuningan juga mempunyai program BAPA MAKAYA (Bina Petani Mandiri Karsa Sumberdaya). Yaitu berupa peningkatan kapasitas petani membuat pupuk organik secara mandiri berbasis bahan baku lokal. Dengan sasaran 16 desa.
“Terakhir, yaitu program AGRI PARTI (Agrowisata Pangan dan Hortikultura), yaitu berupa pengembangan kawasan wisata agro berbasis tanaman pangan dan hortikultura dengan sentra kawasan Kuningan Timur (+- 4000 ha). Eks galian C,” tuturnya.
Dia berharap dengan adanya penyuluhan ini bisa menambah wawasan warga tentang bagaimana cara bertani yang baik.
“Kami ingin warga disini selalu berkembang dalam hal pertanian, terutama dengan teknologi dan isu kekinian di dunia agraria,” pungkasnya(.agus)