KUNINGAN (MASS)- Kasus yang meninggal karena covid-19 di Kabupaten Kuningan terus meningkat. Pada bulan Juni ada 121 orang. Sedangkan hingga tangal 3 Juli sudah ada 35 orang.
Tentu ditinggal keluarga karena covid-19 sangat menyakitkan terlebih pada saat prosesi pemakaman tidak leluasa seperti sebelum ada pandemi.
Dibalik kasus meninggalnya warga karena covid-19, banyak cerita menyesakan bagi keluaraga korban. Salah satunya adalah harus mengeluarkan biaya.
“Ponakan saya keluarganya ada yang meninggal. Pasca beres pemakaman diharuskan membayar Rp2,8 juta,” ujar Maman, salah seorang warga, Sabtu (3/7/2021).
Biaya yang dipinta itu, mencakup biaya ambulan, peti jenazah, penguburan dan lainnya, karena tidak mau ribut akhirnya dibayar.
“Saya minta penjelasan dari pemerintah, bayar atau tidak? Kami tengah berduka terus harus bayar. Asa tega pisan,” ujarnya lagi.
Nasib yang sama juha dialami Yosep. Ayah dua anak ini mengaku, kerabatnya ada yang meninggal. Pasca penguburan diminta uang Rp2,5 juta.
“Ngomongnya buat ambulans Rp2 juta dan sisa untuk biaya penggalian kuburan dan pemakaman,” ujar Yosep.
Terpisah, Kalak BPBD Kuningan Indra Bayu, mengatakan, untuk yang didistribusikan dari mulai peti, kantong mayat, APD, masker adalah gratis. Pihak rumah sakit tinggal mengajukan.
“Sekali lagi gratis untuk yang disebutkan diatas. Kalau ada hal seperti itu mohon dilaporkan,” jelasnya.
Diterangkan, pada bulan lalu pihaknya mengeluarkan 100. Yang mengajukan permintaan bukan hanya RS tapi juga desa.
Sementara, Kadis Kesehatan dr Susi Lusiyanti MM mengatakan, kalau untuk peti dan kantong mayat gratis. Kalau ada yang melakukan pungutan laporkan.
“Kalau ada yang melaporkan mangga kita cek lapangan biar berimbang,” jelasnya. (agus)