KUNINGAN (MASS) – Ladang pertanian yang luas, memang terhampar di sekitar kaki gunung Ciremai. Salah satunya di Desa Sidamulya Kecamatan Jalaksana, Kuningan.
Hamparan yang luas, kini dominan ditumbuhi tumbuhan tomat sayur (jenis yang kecil), dan jagung manis. Dan kini, ternyata senagian tengah memasuki masa panen.
Hal itulah yang nampak di ladang milik Arman, petani tomat. Saat ditemui di tengah panennya itu, dirinya tak sungkan bercerita soal tomatnya.
“Sekarang sekilo itu Rp1.200, anjlok. Dulu mah lagi mahal-mahalnya bisa sampe Rp15ribu,” ujarnya Kamis (3/5/2021) siang.
Saat ditemui, terlihat dirinya dibantu dengan petani lain tengah memanen dan mengumpulkan tomat yang di pak kedalam kotak kayu untuk nantinya dibawa mobil pick up ke Cirebon.
Sebenarnya, diakui Arman harga tokat di angka Rp3ribu perkilo saja sudah bagus karena memang tomat memiliki bobot yang lumayan.
Namun semenjak pandemi ini, harganya stak di bawah. Katanya, pembeli tomaat terbatas itu-itu saja, jadi harganya tetap dibawah.
Meski begitu, saat bercerita dirinya sangat optimis dan tetap bersyukur. Aplaagi, panennya di lahan yang luas itu, memang cukup melimpah bisa mencapai ton-an.
Untuk tomat sayur sendiri, dalam 3 bulan sudah bisa panen dengan masa hidup produktif 3 bulan pasca panen.
Sehinga, satu pohon bisa sampai 10 kali panen sebelum akhirnya diganti tumbuhan lain. Biasanya disesuaikan dengan cuaca dan musim.
“Kumaha perawatan oge sih a, aya nu lebih ti 10 kali panen,” sebutnya dalam obrolan.
Arman sendiri, seperti kebanyakan petani lainnya adalah warga yang ramah. Bahkan dirinya menawarkan untuk mencoba tomat hasil panennya pada kuninganmass, yang baru pertama kali ditemui.
Ladang yang terhampar, hasil panen yang cukup melimpah meskipun harganya sedang anjlok, serta pemandangan langsung menghadap gunung memang selalu patut untuk disyukuri. (Eki)