KUNINGAN (MASS) – Belakangan ini, dunia kuliner Kuningan sedang banyak digemparkan dengan kemunculan menu-menu baru dari bakso. Beberapa merupakan brand bakso asli Kuningan, ada juga brand yang sudah besar di luar dan mulai masuk Kuningan.
Ada yang sudah terbilang legend, dan ada yang terbilang masih baru. Pada tulisan kali ini, akan ditulis beberapa bakso yang cukup tenar di Kuningan.
1.Bakso Tetetalan Warung Eatkuy
Hadir pertama kali di Ciawigebang, Bakso Tetetlan Warung Eatkuy ini memulai usaha di Kuningan sekitar Januari 2019 lalu. Didirikan Angga Kusuma Hidayat, bakso ini awalnya tenar di kalangan pengguna Instagram.
Hadir dengan foto-foto yang selalu memprovokasi di Instagram, ternyata membawa progres yang cepat. Karena selain ‘ngabibita’ di media sosial, rasanya yang cocok di lidah ini, jadi banyak pilihan masyarakat Kuningan.
Bakso yang besar karena menu andalan tetelannya inipun, kini memiliki tiga cabang diantaranya di Ciporang dan Jl Dewi Sartika Kuningan dengan tetap mempertahankan cabang utama.
Secara berkala, bakso yang dibuka Angga ini memang seringkali hadir dengan terobosannya yang unik, seperti bakso hitam mozarela, serta terakhir bakso lava dengan penyajian hot plate.
2.Baso Japri Kuningan
Bakso yang satu ini berasal dari Tasikmalaya. Hadir dengan konsep yang unik, prasamanan, ternyata berhasil mencuri perhatian para pecinta bakso yang ingin merasakan sensasi baru makan bakso.
Sudah berdiri dan besar di beberapa cabang Tasik dan Garut, baso japri (jajanan pribmui) ini hadir di Jl RE Martadinata Ciporang Kuningan dengan konsep yang sama seperti cabang sebelumnya, prasamanan.
Pendirinya adalah Egy Ali Zaroh asal Tasikmalaya. Di Baso Japri sendiri, memang menyediakan berbagai macam bakso yang bisa dipilih sendiri, apa saja yang akan dimasukan kedalam mangkuk. Mulai dari bakso kecil, bakso urat, bakso daging, sampe bakso jumbo.
3.Bakso Dengkil H Jamaha
Bakso yang satu ini, bisa dibilang bakso yang cukup ‘legend’ di Kuningan. Dengan andalannya bakso dengkil, bakso ini cukup tenar pada masanya dan kini sudah dikelola secara turun temurun.
Bakso yang terletak tak jauh dari UPTD Puskesmas Jalaksana tersebut, kini dikelola Maman Sudirmabn setelah sebelumnya dikelola sang ayah dan sang kakak dengan resep yang tidak berubah sejak 1987.
4.Bakso Idaman
Bakso yang satu ini juga cukup tenar di Kuningan. Selain rasanya yang dianggap banyak cocok di lidah orang Kuningan, fasilitas tempat dan parkiran yang luas juga jadi nilai plus.
5.Bakso Malang
Bakso Malang sendiri sebenarnya sudah cukup tenar bukan hanya di Kuningan. Bakso yang terkenal karena teksturnya yang kenyal dan terbilang terjangkau ini, dipasarkan beragam dan di bebebrapa titik di Kuningan. Mulai dari gerobakan sampe yang sudah punya tempat sendiri.
6.Baso Lava BBB
Bakso yang satu ini, bisa dibilang yang kemunculannya paling baru dan terbilang sederhana karena masih rumahan. Setelah sebelumnya hadir dengan banyak jenis bakso seperti bakso tumpeng, baksos sosis, dan bakso mercon, kini hadir menu baru.
Bakso yang dijalankan Mayasari di Jalan Raya Desa Cikaso Kramatmulya ini, memiliki andalan yang dari segi penyajian sebenarnya cukup mirip dengan menu terbaru dari bakso tetelan warung eatkuy, menggunakan hot plate.
Bedanya, di Bakso Berkah Bersama (BBB), dihidangkan tak identik dengan kuah, karena bumbu luarnya adalah saus lava
7. Bakso Khas Kuningan
Bakso khas Kuningan Hanya dijual oleh empat orang dan saat ini mangkal di wilayah perkotaan.Ke empat orang yang menjual adalah Mang Engkus yang mangkal di bawah beringin atau sebelah Tama Kota Kuningan, Mang Papeng mangkal di Komplek Pujasera. Lalu, Mang Iding di Jalan Siliwangi dan Mang Elon di Jalan Sudirman depan Ruko Bojong.
Uniknya dari empat pedagang itu masih ada ikatan saudara dan pelopor pertamanya adalah Mang Engkos. Semua punya pelanggan masing-masing. Ke empat penjual itu kini ada yang memiliki cabang lebih dari satu.
Banyak yang bertanya apa keistimewaan dari bakso khas Kuningan dibanding Solo, Malang dan Priangan? Ternyata yang paling mudah diingat adalah bakso khas Kuningan itu dimasak dengan menggunakan wajan katel, sehingga kondisinya selalu panas
Dan yang paling penting diketahui oleh konsumen adalah bumbu yang digunakan tidak mentah karena dimasak, berbeda dengan bakso biasa, dimana penyedap rasa hanya lebur oleh kuah bakso. Bumbunya pun ada tambahan lada/merica.
Bukan hanya itu, bakso yang digunakan ukuran sedang dan tidak ada ada daging didalamnya sehingga tidak akan membuat konsumen enek ketika mengkonsumsinya. Untuk harga sendiri tidak jauh berbeda dengan bakso yang selama ini dijual.
Meski disediakan saus dan kecap, bakso khas Kuningan lebih lezat tanpa mengunakan dua campuran itu. Bahkan tanpa menggunakna sambel pun sudah hangat dari bubuk lada yang ikut ditabur pada kuah.(eki)