KUNINGAN (MASS) – Setelah sebelumnya meraih poin sempurna di tiga laga awal musim 1442 H, Club80’s Kuningan, akhirnya merasakan juga kekalahan di partai tandangnya musim ini.
Bertandang ke stadion Adipati Ewangga kelurahan Windusengkahan Minggu (30/5/2021) Mei 2021, Club80’s Kuningan menghadapi tantangan tuan rumah Poris FC Windusengkahan.
Sebagaimana diketahui bahwa Poris FC Windusengkahan yang dihuni anak anak muda penuh talenta yang punya skill dan fisik prima meladeni pasukan ‘tua bangka’ Club80’s Kuningan.
Tentu yang hany menyisakan sisa-sisa skill para pemain tuanya. Disisipi beberapa pemain muda yang sedang berkembang, Club80’s yang pada sore itu bermain mengenakan baju biru langit datang ke Windusengkahan tanpa beberapa pilar andalannya yang biasa mengisi line up di tiap matchnya.
Hal itu dikarenakan kesibukan masing-masing personil nya alias sibuk neanan beas (padahal di pabrik banyak beras mah). Tak terlihat pula di lapangan ‘il Capitano’ Yaya Kurniawan ‘kukuy’, sebagai jenderal lapangan tengah dan juga kiper kawakan Asep FRD yang mengalami cedera.
Jalannya pertandingan di sore hari yang tampak cuaca kurang mendukung tersebut, Agus Gondrong bersama Syukurahman di plot sebagai gelandang pengatur serangan untuk Club80’s.
Namun mereka berdua ripuh karena faktor U. Yang satu usianya 42 dan kawanyan 38 sehingga mereka selalu kalah duel oleh pasukan anak-anak muda dari tuang rumah.
Pada 15 awal jalannya pertandingan, kedua kesebelasan memperagakan permainan yang enak ditonton, serangan silih berganti diperagakan oleh kedua tim sehingga penonton yang memadati arena pertandingan dibuat terkesima melihat atraktifnya permainan kedua kesebelasan yang bertanding.
Gol tercipta untuk tim tuan rumah pada menit ke ’20 setelah striker Poris FC Ikrar berhasil menceploskan bola ke gawang Club80’s yang sore itu di jaga oleh kiper berbadan subur Rizky Ramadhan.
Ia yang menggantikan posisi Asep FRD yang cedera. Umpan silang dari sayap kanan Nuri, berhasil diselesaikan dengan baik oleh Ikrar yang lepas dari penjagaan bek Club80’s Iman dan Pepeng.
Duet stoper itu terlambat menutup pergerakan striker lincah tersebut. Sampai turun minum, skor tetap 1-0 untuk keunggulan tuan rumah Poris FC.
Lanjut ke babak kedua, manager Club80’s Kuningan yang sore itu dipegang oleh Sammy ‘sang putra tembong’ mengganti beberapa pemainnya untuk menambah daya gedor Club80’s, empat pemain tipikal penyerang dimainkan bersamaan sore itu, Tegar Panca, M. Yusron, M. Zein dan si kecil nan lincah Fahriadin sandi bermain berbagi posisi untuk meraih kemenangan dipertandingan itu.
Serangan frontal langsung dilancarkan oleh Club80’s, dan hasilnya Fahriadin Sandi berhasil menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke ’53 lewat sepakan keras nan terukur jarak jauh dari luar kotak pinalti Poris FC.
Gol ini mirip tendangan ivan Racitic ketika masa-masa jaya di Barcelona. Setelah gol tersebut kedua tim bermain terbuka, serangan silih berganti diperagakan kedua tim.
Poris FC kembali mencetak gol pada menit ke ’72 lewat sundulan kepala Setelah ia menerima umpan silang dari sayap kiri pertahanan Club80’s, ia yang lepas dari penjagaan Reza, bek tengah Club80’s berhadapan dengan gawang kosong berhasil menanduk bola kedalaman jala gawang.
Kontroversi terjadi di menit ’87 setalah Tegar Panca berhasil menembak bola yang mengenai tiang dan bola memantul kedalam, tetapi wasit tidak mengesahkan gol tersebut akibat jarak pandang yang terlalu jauh, sehingga gol penyeimbang urung terjadi.
Dan petaka bagi Club80’s Kuningan sore itu terjadi di menit akhir pertandingan, Poris FC berhasil menambah gol setelah Alip yang tanpa kawalan berhasil menembak bola dari jarak dekat ke gawang Rizky Ramadhan yang mengubah kedudukan menjadi 3-1 untuk keunggulan tuan rumah Poris FC.
Sampai Wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor Ahir untuk keunggulan tuan rumah tidak berubah. Sebenarnya Club harus menyamakan kedudukan ketika Sandi sudah berhadapan satu lawan satu.
Namun pada sore itu anak muda yang biasa main futsal tampil haseum alias buruk sekali. Padagal ia merupakan strike nanas eh salah ganas. Dari 5 pelaung hanya berbuah saut. Sedangkan sisa melenceng.
Ditemui seusai laga, manager Club80’s Sammy, mengatakan bahwa pertandingan yang sulit untuk sore ini, banyaknya pemain kunci yang absen ditengarai menjadi biang kekalahan timnya melawan tuan rumah.
Disamping itu, faktor usia dan stamina juga sangat berperan di lapangan. Dalam seminggu ini, sudah 4 pertandingan dilakoni oleh Club80’s.
“Jadi stamina banyak terkuras untuk meladeni kecepatan anak anak Poris FC sore ini,” tukas pria berjenggot tanpa kumis yang biasa disebut ustad oleh rekan setimnya tersebut sambil terkekeh.(agus)