PENDOPO (Mass) – Guna mencegah terjadinya inflasi daerah khususnya terhadap barang keutuhan pokok masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Bagian Ekonomi Setda Pemkab Kuningan menggelar rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Sebab, inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasayarat bagi petumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kesehjahteraan masyarakat.
“Inflasi yang rendah dan stabil akan berdampak positif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat dengan terjaganya daya beli. Inflasi yang rendah dan stabil juga kondusif bagi para pelaku ekonomi untuk mengambil keputusan dalam melakukan kegiatan ekonomi, sekaligus berdampak positif kepada pertumbuhan ekonomi,” ucap Wakil Bupati Kuningan, H Acep Purnama SH MH saat memberikan arahan kebijakan pada Rakor TPID di Pendopo Pemkab Kuningan kemarin, Jumat (29/4).
Menurutnya, mengendalikan Inflasi perlu dukungan dan koordinasi yang kuat antara Bank Indonesia dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun di daerah.
“Di tingkat pusat, koordinasi antara Bank Indonesia dan pemerintah dalam rangka pengendalian inflasi telah diperkuat dengan pembentukan Tim Pengendalian Inflasi (TPI) sejak Tahun 2005, yang beranggotakan Bank Indonesia dan beberapa instansi pemerintah,” terangnya.
Lalu kata Acep, di tingkat daerah sendiri koordinaasi antar Bank Indonesia dengan unsur-unsur pemerintah daerah dilakukan dalam wadah TPID, yang dimulai terbentuk Tahun 2008 di sejumlah daerah.
“Saya ingin juga menggaris bawahi bahwa rakyat ingin mencukupi kebutuhan sehari-hari. Apa itu, yang paling pokok pangan, yang tidak ada substitusinya. Yang kedua barangkali sandang lalu tempat tinggal, soal kesehatan, soal pendidikan, memiliki lingkungan yang baik, mampu mendapatkan rasa aman untuk hidup sehari-hari, dan bahkan menghadapi keperluan energi, warga juga bisa menjangkau energi itu,” ungkapnya.
Dirinya juga mengajak kepada peserta Rakor, agar bisa melawan pihak-pihak yang menimbun bahan pangan pangan seenaknya, mempermainkan harga sehingga yang menjadi korban para petani dan masyarakat kecil.
“Sebab, dengan tidak adanya penimbunan tersebut harga akan tetap stabil dan terjangkau. Kita semua menyadari betapa pentingnya peran kita semua, peran pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, dan saya yakin dengan peran serta seluruh stake holder di Kuningan, kita bisa mewujudkan Kabupaten Kuningan Sejahtera Tahun 2018,” katanya.
Sementara Kabag Ekonomi Setda, Trisman Supriatna MPd menjelaskan, adanya kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman, tentang pengembangan program kerja TPID yang berdampak terhadap turun naiknya harga di Kuningan.
“Selain itu, tujuan dari kegiatan ini agar masyarakat mengetahui, dengan adanya TPID yang berdampak terhadap pengontrolan turun naiknya harga-harga baik yang terjadi di pasar tradisional atupun pasar modern,” pungkasnya. (andri)