KUNINGAN (MASS) – Pada tulisan kali ini, kuninganmass.com akan menceritakan bagaimana nikmatnya berkeringat di pagi hari. Berolahraga.
Cerita ini, merupakan salah stau dari rangkaian pengalaman yang dilakukan beberapa waktu belakangan. Hal yang mulai terlupakan, karena kadang kesibukan yang berbeda.
Jogging, atau lari kecil memang snagat bermanfaat. Seperti sudah kita tahu, soal manfaat olahraga untuk kesehatan, membangun immun dan manfaat lainnya seperti memicu hormon endorfin yang membuat kuta bahagia.
Tapi tulisan kali ini, tidak akan fokus pada hal yang sifatnya medis. Itu bisa kita cari sendiri di bahasan-bahasan kesehatan. Kuninganmass.com akan bercerita, nikmatnya menyusuri jalan baru Ancaran di pagi hari.
Jogging sendiri dimulai sekitar jam 06.00 pagi. Tentu ini tidak terlalu pagi untuk olahraga, meski tidak terlalu siang. Setidaknya, hangatnya fajar pagi yang warnanya masih kuning, masih bisa terlihat dan terasa di kulit.
Sepanjang perjalanan, kita bisa merasakan hawa sejuk yang masih bersih. Meski sudah tidak berembun, menghirup nafas di pagi hari memang selalu patut disyukuri.
Selain udaranya yang masih ‘enak’, jalanan yang lebar dan panjang ini juga jadi pemandangan tersendiri. Apalagi, kendaraan tak terlalu rapat di Jalan Baru Ancaran pagi hari, membuat kita lepas bebas memandang dan berjalan di atas aspal.
Pemandangan lain yang tak kalah menakjubkannya adalah Gunung Ciremai yang kokoh berdiri di ujung pandangan. Warnanya dari kejauhan, membuatnya terlihat berwarna biru tua. Dengan layar langit yang biru muda, serta sentuhan awan putih, semuanya terlihat seperti lukisan. Lukisan Tuhan yang Maha Kuasa.
Tapi ada yang lebih menakjubkan lagi, orang-orang yang sudah mulai bekerja di sawah. Beberapa sudah giat dengan cangkulnya. Beberapa juga sudah mulai menanam padi, tandur. Luar biasa, sepagi itu.
Beberapa orang juga terlihat lalu lakang berolahraga. Beberapa motor lewat dengan belanjaan dan boncengan, begitu juga mobil. Semuanya nampak masih sangat asyik di mata.
Satu dua saling sapa di jalan. Tentu tidak saling mengenal, tapi ya orang sunda memang ramah.
Bahkan satu dua petani rela diganggu untuk sekedar diajak ngobrol. Ditanya sedang menanam apa, dipanen berapa lama lagi dan pertanyaan-pertanyaan lain. Semua dijawab tanpa beban. Tanpa khawatir, terasa hangat. Pagi hari, memang selalu menakjubkan. (eki)