KUNINGAN (MASS) – Pada tulisan kali ini, kuninganmass.com ingin berbagi pengalaman naik angkutan umum yang mungkin sangat familiar. Angkutan kota, Angkot.
Kuninganmass.com sendiri mencoba Angkot 06 jurusan Kertawangunan-Kota, kota-Pramuka, dan kembali ke Kertawangunan.
Jujur saja, angkutan mobil seperti ini, cocok sekali saat musim hujan seperti sekarang.
Pertama karena kalo motoran kita akan basah, kedua kalo kebanyakan bawa mobil pribadi juga ya malah banyak macet.
Tapi ngomong-ngoming soal angkot, mungkin yang terlintas di awal pikiran adalah murah. Tentu saja, jauh dekat harganya sama.
Tapi ada juga kemungkinan kedua, kita akan berfikir kalo angkot tempat yang desak-desakan. Dulu mungkin iya, mungkin juga tidak. Tapi sekarang?
Dari pengalaman saat ini, Senin (8/3/2021) siang, tiga angkot yang kuninganmass.com coba tumpangi angkot 10, 04 dan angkot 06, kesan berdesakkan sama sekali tidak ada.
Keadaan ini, di satu sisi membuat penumpang seperti kuninganmass.com merasa lenggang. Paling banyak, datu mobil hanya berempat, sedangkan natah bangku masih panjang.
Tapi di satu sisi, ini menjadi pertanyaan. Karenanya kuninganmass.com mencoba bertanya di tengah-tengah perjalanan pada setiap sopir.
“Sepi wae pak sugan ai nuju kieu mah?” tanya kami memulai percakapan.
Hampir setiap sopir yang kami tanyai menjawab hal yang sama, membenarkan.
Kebanyakan mereka mengiyakan sembari bilang mungkin karena covid, jadi penumpang sangat sepi.
“Iya a, ayeunamah penumpang hiji ge sesah,” ujarnya sembari raut wajah yang tidak berubah.
Entahlah, mungkin memang para sopir sudah lelah mengeluh, atau memang mereka selalu tangguh dan percaya rezeki masing-masing.
Sepanjang jalan, baik itu dari Kertawangunan ke kota, ataupun dari Kota ke Jalan Pramuka, atau dari Pramuka ke Kertawangunan kondisinya sama.
Para sopir tetap beroperasi meski cukup sepi. Jadi kalian yang nyari murah, tapi juga nyari kenyamanan berkendara, saat ini jawabannya ya angkot.
Tapi bagi penumpang, mungkin ini bisa jadi kesempatan. Kesempatan kita untuk jalan-jalan pakai angkutan umum tanpa berdesakkan. Kesempatan kuta untuk kembali melestarikan angkutan umum.
Kesempatan mengurangi desakan kendaraan. Kesempatan meminimalisir polusi karena mengurangi jumlah kendaraan.
Kesempatan untuk saling percaya, dan saling mendukung pada mereka yang bergantung pada angkot.
Ya mungkin ini kesempatamnya. Hidup selalu punya kesempatan, bukan? (eki)
Valleyrick84
11 Maret 2021 at 00:13
Betul sekali.. sepemikiran dengan saya. Disisi lain naik angkot juga seolah membantu penghasilan pemilik angkot,sopirnya bahkan keluarganya.
Semoga pandemi ini lekas hilang agar kita bisa kembali hidup berdampingan secara utuh.