KUNINGAN (MASS) – Meninggalnya Sunardi (50) warga Desa Citiusari Kecamatan Garawangi yang terpeleset masuk sumur pada Sabtu petang di rumah Tri Sumarsono Warga Puri Asri I Rt 43/ 07 No B28 Kelurahan Ciporang Kecamatan Kuningan, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga.
Sedihnya lagi ketika mengetahui kalau duda tanpa anak itu akan menikah pada tanggal 25 Februari 2021. Ia sudah mendaftarkan diri ke KUA Garawangi.
Namun impian itu tidak akan pernah terwujud karena korban keburu meninggal. Proses pemakaman korban baru dilakukan pada Minggu (7/2/2021) pagi di Blok Dusun anis RT 003/001 Desa Citiusari.
“Sudah dimakamkan pada pukul 09.30 WIB,” ujar Sekdes Citiusari, Apriani Pujiawan.
Ia menerangkan, korban rencananya akan menikah tanggal 25 Februari karena istri pertamanya meninggal dunia. Korban sudah menduda cukup lama.
Calon istrinya adalah warga Cimindi Balong. Sebenarnya korban adalah warga Sumedang dan menikah dengan warga Citiusari.
Duda tanpa anak itu selama ini sering diantar jemput ketika bekerja sebagai buruh bangunan oleh anak angkatnya.
“Kami ikut bersedih, mudah-mudahan anjeuna maotna mantun iman Islam oge husnul khotimah,” ujar Sekdes lagi yang menggunakan bahasa Sunda.
Sekadar mengingatkan, Sunardi terpeleset masuk sumur. Ia berniat membetulkan mesin pompa yang Rusak.
Korban meninggal diduga menghirup gas beracun dari dalam sumur sedalam 15 Meter. Kejadian korban terpelest masuk sumur diperkirakan sebelum magrib.
Proses evakuasi yang melibatkan anggota Damkar, BPBD Kuningan, polres dan masyarakat berlangsung selama empat jam atau dari pukul 19.00-22.00 wib. Hal ini karena sempitnya diameter sumur.
“Laporan masuk ke kami dari pak Tris Sumarsono pada pukul 18.30 WIB,” ujar kepala UPT Damkar Kuningan Khadafi Mufti, usai evakuasi.
khadafi menerangkan, kronologis kejadian menurut keterangan saksi folta bin mursip (35) sekitar pukul 17.30 wib membetulkan mesin pompa air.
Pemilik rumah sudah mengingatkan kepada korban agar hati-hati dalam membetulkan mesin air, karena mesin air berada di dalam sumur dengan kedalaman sumur 15 m.
“Pada saat itu pemilik rumah menyarankan agar korban meminta bantuan /orang yang bisa membetulkan mesin air,” jelasnya.
Sekitar pukul 18.00 wib setelah selesai salat magrib, pemilik rumah memanggil korban. Namun korban tidak menjawab.
Kemudian pemilik rumah mendengar suara meminta tolong, setelah dilihat ternyata korban jatuh ke dalam sumur. (agus)