KUNINGAN (MASS) – Batalnya rencana Swab PCR terhadap para anggota parlemen daerah, Rabu (20/1/2021) lalu, sempat ditanyakan kepada Kabag Umum Sekretariat DPRD Kuningan, Drs Nono Sujono, pemegang tupoksi.
“Kalau masalah itu lebih baik konfirmasinya ke pa sekwan. Kami (bagian umum, red) hanya memfasilitasi untuk pelaksanaan saja,” ujar Nono kala ditemui kuninganmass.com, Selasa (26/1/2021).
Ia menjelaskan, setelah adanya 2 staf dan 3 anggota dewan yang positif pihaknya langsung melakukan penyemprotan ruangan. “Bukan, bukan sama blambir (Damkar, red). Ini mah penyemprotan ruangan,” jelasnya setelah dilemparkan pertanyaan susulan.
Bahkan pada saat satu orang staf dinyatakan positif, penyemprotan pun ia lakukan pada waktu itu. “Jadi dua kali penyemprotan. Waktu staf setwan positif, dan setelah adanya tambahan staf dan anggota dewan yang terpapar,” terangnya.
Sebelum penyemprotan yang kedua kalinya, WFH total dilaksanakan terlebih dulu. Kebijakan tersebut sesuai dengan intruksi sekwan dan ketua dewan. Termasuk rencana pelaksanaan swab massal.
“Kita buat surat ke satgas covid, ke dinkes untuk melakukan swab,” tutur mantan kabid P2 Badan Pendapatan Daerah tersebut.
Adapun batalnya Swab PCR yang digantikan dengan Rapid Antigen, pihaknya selaku pemegang tupoksi mengaku kurang tahu. “Gak tahu pertimbangannya seperti apa. Kata pak sekwan Rapid Antigen saja, setelah komunikasi sama dinkes,” paparnya.
Terkait kehadiran anggota dewan yang berkisar 25 orang, sebetulnya semua sudah diundang sesuai intruksi sekwan dan ketua dewan. “Sebetulnya yang belum itu ada 22 orang. Kan yang gak hadir 25 orang, dikurangi 3 anggota yang positif,” sebut Nono. (deden)