KUNINGAN (Mass) – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru lahir sudah bermanuver politik. Partai yang di Kuningan sudah terbentuk struktur kepengurusan itu, jauh-jauh hari sudah menyatakan diri mengusung Jokowi.
Ini terungkap dalam pertemuan Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (11/4/2017). Pertemuan berlangsung hangat, penuh canda tawa, tanpa kehilangan substansi membahas berbagai persoalan.
”Bagi PSI, Presiden Jokowi adalah inspirasi bagi anak-anak muda untuk terlibat politik. Presiden Jokowi adalah buah nyata dari demokrasi dimana seorang warga biasa bisa menjadi presiden,” ujar Ketua Umum PSI Grace Natalie.
Apalagi dua setengah tahun menjabat, sambungnya, Presiden Jokowi berhasil mengimplementasikan janji-janji politiknya. Pembangunan infrasruktur yang selama ini terbengkalai mulai dikejar, dan pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan menjadi program prioritas.
“Atas dasar itulah, PSI siap mendukung pak Jokowi sebagai calon presiden 2019,” kata Grace Natalie.
Menanggapi pernyataan itu, Jokowi mengucapkan terima kasih dan berpesan agar sebagai partai baru, PSI tampil berbeda. “Harus ada diferensiasi, kalian harus membangun kredibilitas dan integritas, ciptakan cara komunikasi yang baru, dan turun berkomunikasi langsung dengan rakyat,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, presiden membagi pengalamannya, yang “nyaris tanpa modal” ketika memenangkan Pilkada di Solo, dan Jakarta. “Kalian harus berani berbeda, jangan tiru model-model kampanye lama,” pesannya.
Percakapan juga masuk ke soal sosial media yang digandrungi terutama oleh anak muda. PSI sebagaimana Jokowi melihat medium baru ini penting, terutama sebagai alat untuk menyampaikan pesan politik. Jokowi sempat menceritakan kisah-kisah jenaka di belakang layar, terkait dengan v-log dengan Raja Salman dan kelahiran anak kambingnya. (deden)