KUNINGAN (MASS) – Ustad dan pengelola Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) di Kabupaten Kuningan meradang. Pasalnya, bantuan operasional yang sedianya dialokasikan 10 juta rupiah, diduga bakal disunat.
Sumber kuninganmass.com menyebutkan, BOP tersebut berasal dari pusat. Per MD akan diberikan Rp10 juta. Sedangkan jumlah MD di kabupaten bervisi agamis ini mencapai 700 lembaga.
“Tapi kami menerima kabar dari koordinator kecamatan bahwa terdapat ragam biaya sehingga kami hanya akan menerima setengahnya saja,” ungkap salah seorang ustad pengelola MD yang meminta identitasnya disembunyikan, Rabu (2/10/2020).
Berdasarkan catatan yang ia terima, rencana potongan itu untuk kebersamaan. Rinciannya, ada alokasi Rp3,4 juta untuk APD provinsi, Rp600 ribu untuk buku kurikulum, Rp400 ribu untuk administrasi kabupaten, Rp200 ribu untuk administrasi kecamatan, Rp200 ribu untuk administrasi Lpj kabupaten dan kecamatan, serta Lpj kolektif sebesar Rp200 ribu.
“Selain bantuan Rp10 juta direncanakan pula akan ada insentif guru selama pandemi dari Kemsos RI senilai Rp1 juta bagi yang terdata,” tambahnya.
Saat dikonfirmasikan, Kepala Kemenag Kuningan, Dr Hanif Hanafiah mengaku tak tahu menahu soal dana bantuan tersebut.
“Sampe saat ini SK kami belum tau dan gak ada tembusan ke Kemenag Kuningan. Mungkin SK itu langsung diterima oleh para penerima bantuan. Betul-betul kami tidak tahu dan betul tidak tahu sama sekali,” kata Hanif. (deden)