KUNINGAN (MASS) – Pandemi Covid-19 hingga saat ini belum juga berakhir, malahan jumlah kasus yang positif Covid-
19 semakin meningkat. Begitu juga di Kuningan yang tadinya sempat mengalami 0 kasus dalam beberapa minggu.
TIba-tiba di awal Bulan Juli ini kasus positif menjadi 9 orang, dampak dari kasus
yang belum berakhir ini akhirnya Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat belum bisa mengizinkan sekolah untuk dibuka kembali dalam beberapa bulan kedepan.
Sedangkan tahun ajaran baru telah dimulai sejak 13 Juli 2020, lalu bagaimana siswa dapat belajar kembali? Tentunya
pelajaran melalui daring (dalam jaringan) / online terus berlanjut hingga saat ini.
Namun dalam proses pembelajaran melalui daring harus ada peran orang tua dalam mendampingi pembelajaran sang anak. Mungkin selama pandemi Covid-19 ini ada beberapa peran tambahan yang dapat orang tua lakukan untuk sang anak, diantaranya;
Mendampingi anak dalam belajar.
Dalam proses pembelajaran daring, orang tua (entah ayah atau ibu) sebisa mungkin untuk dapat mendampingi sang Anak, dikarenakan pembelajaran jarak jauh melalui daring butuh pendampingan bagi anak.
Menurut seorang pegiat Pendidikan dari Amerika, Olmstead (2013) pentingnya pendampingan orang tua dalam pembelajaran melalui daring yaitu untuk dapat meningkatkan semangat belajar anak ketika sedang melakukan pembelajaran melalui daring dan dapat meningkatkan keharmonisan antara anak dan orang tua.
Selain itu peran pendampingan orang
tua juga sebagai guru pendamping apabila ada materi yang guru jelaskan, namun anak masih belum memahami. Sehingga dengan pendampingan orang tua, proses belajar pun akan semakin positif.
Terbuka terhadap teknologi.
Pembelajaran jarak jauh melalui daring tentunya tidak akan jauh dari penggunaan teknologi, entah itu melalui Whatsapp, Zoom, Google Meet, Google Form, dan yang lainnya. Hal itu membuat orang tua mau tidak mau harus terbuka terhadap teknologi agar proses pembelajaran anak dapat
berjalan dengan baik.
Sehingga dengan keterbukaan orang tua terhadap teknologi yaitu sebagai
yang menjembatani dalam pembelajaran antara guru sekolah dan sang anak.
Lebih Kreatif
Adanya pandemi Covid-19 ini membuat sang anak tidak dapat pergi ke sekolah dan membuat waktu mainnya pun cukup terbatas, sehingga hal itu membuat sang anak lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah, dengan keadaan seperti tentunya membuat sang anak mengalami kebosanan.
Menurut Psikolog, Mayke S Tedjasaputra, mengemukakan bahwa anak sosok yang gampang bosan. Oleh karena itu sang anak harus terus diberikan rangsangan dengan
cara memberikan mainan atau cara bermain yang baru dan positif agar rasa keingintahuan anak dapat terpenuhi, sehingga hal ini membuat orang tua sebisa mungkin lebih kreatif lagi.***
Penulis: Deni Fazri