KUNINGAN (MASS) – Ada yang berbeda dari perpisahan Pondok Pesantren Terpadu KMA Al Mutawally, pasalnya perpisahan pondok, kelas VI dan tasyakuran kelas III kali ini digelar sederhana.
Hal tersebut dilaksanakan karena kegiatan pada Sabtu (27/6/2020) diselenggarakan di tengah pandemic.
Kegiatan juga dilakukan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Acara perpisahan kelulusan tahun ini dilakukan di aula pesantren.
Karena adanya pembatasan karena covid-19, para siswa maupun orang tua yang menghadiri acara perpisahan mengikuti rangkaian protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh, diwajibkan menggunakan masker, jaga jarak dan mewajibkan mereka mencuci tangan sebelum mereka masuk ke ruangan acara.
Kepala Madrasah Aliyah, Uud Syafrudin S HI menerangkan, perpisahan sebaganyak 50 siswa yang dinyatakan lulus ini, tetap dilaksanakan sebagai tradisi diakhir tahun akademik meski harus menjalankan beragam protokol kesehatan.
“Walaupun acara perpisahan digelar dalam suasana serba sederhana dan protokol ketat kesehatan. Namun tak mengurangi kesakralan dari kegiatan rutin siswa saat musim kelulusan,” ujarnya.
Senada, Direktur KMA DR Didin N Rosidin MA mengutarakan hal yang sama. Menurutnya, rangkaian kegiatan yang dibuat sesederhana mungkin ini tidak menghilangkan substansi, terlebih, perjalanan para siswa ke depan lah yang akan mengantar para prestasinya masing-masing.
“Paling penting mereka bisa dinyatakan lulus 100 persen, ” sebutnya.
Para lulusan ada juga yang sudah diterima di berbagai perguruan tinggi, seperti UIN Yogyakarta, UIN Malang, UIN Jakarta, UIN Bandung, IAIN Cirebon, IAIN Surakarta dan Unpad. Ini adalah suatu prestasi yang memang harus di banggakan.
Selain ikut bangga dan bersyukur atas seluruh lulusan ponpes KMA Al Mutawally 2019/2020, dirinya juga berharap ilmu yang mereka timba di pondok selama 6 tahun, bisa mendukung pencapaian cita-cita mereka di masa yang akan dating. (eki)