KUNINGAN (MASS) – Pada saat audiensi Anarkis (Aliansi Jurnalis Kuningan Bersatu) dengan Kepala Dinas Kesehatan dr Susi Lusiyanti, Direktur RSUD 45 dr Deki Saefulah dan Direktur RSUD Linggajati dr Edi Martono, ada pernyataan yang menarik.
Pernyaataan menarik itu adalah mengenai tenaga medis yang awalnya enggan ditugaskan membantu penanganan covid-19. Namun, kini tiba-tiba ingin daftar.
Saking tak maunya dimasukkan, sampai-sampai banyak pihak yang menelpon ke Direktur RSUD 45 dr Deki Seafulah agar istri atau keluarganya tidak menjadi bagian tim medis karena khawatir ikut terpapar virus.
“Pokoknya banyak nelpon nitip saudaranya agar tidak masuk tim covid-19 dari mana-mana,” ujar Deki dengan suara lantang, Selasa (16/6/2020).
Hal ini pun membuat wartawan yang hadir menjadi tertawa terbahak-bahak. Terlebih ada wartawan yang menyeletuk, bahwa selama ini RSUD 45 adalah rumah sakit titipan.
Ia mengaku, semua pegawai di tempatnya adalah 350 orang. Pihaknya sejak awal menawarkan siapa yang mau iklas ikut membantu dengan sukarela dan banyak yang tidak mau.
“Kan dulu tidak ada uang insentif karena belum dianggarakan,” kenangnya.
Namun, kondisi dulu sama sekarang lanjutnya berubah 100 persen karena ada anggaran dari pemerintah untuk insentif, sehingga mereka berbondong-bondong mau daftar.
“Terkait masalah ini tentu menunggu aturan dari pusat. Setiap mau mengajukan anggaran selalu berubah-rubah aturan, maka pihaknya bersabar saja,” tandas pria asal Pelembang ini.
Ia menerangkan, sebenarnya dari daerah juga ada alokasi Rp3 miliar dan hingga saat ini belum cair sepeser pun. Hal ini karena ada insentif pusat.
“Kami sih inginnya bukan hanya yang ada dalam aturan. Karena yang ikut membantu seperti tim gizi, supir ambulan, dan cleaning servis ikut berperan,” pungkasnya.
Sekadar informasi jenis tenaga kesehatan yang mendapatkan insentif dan santunan kematian adalah dokter spesialis, dokter, dokter gigi, bidan, perawat, dan tenaga medis lainnya yang bekerja di 7 Fasyankes tersebut.
Adapun besaran insentif untuk tenaga kesehatan di rumah sakit setinggi-tingginya antara lain, Dokter Spesialis Rp15 juta, Dokter Umum dan Gigi Rp10 juta, Bidan dan Perawat Rp7,5 juta serta tenaga Medis Lainnya Rp5 juta. (agus)
