KUNINGAN (MASS) – Saat ini, pendataan masyarakat memang serba online dan terpusat. Hal tersebut tentulah untuk memudahkan pengambilan keputusan dengan satu data.
Meski visinya jauh kedepan, nyatanya di lapngan masih banyak kendala. Dan dampaknya pun, dirasakan langsung oleh masyarakat.
Salah satunya adalah Aldi, warga Kabupaten Kuningan yang mengeluhkan lamanya proses ‘peng-online-an’ Kartu Keluarga. Dirinya, hingga saat ini masih mengurusnya di Disdukcapil Kuningan dan tak kunjung selesai.
“Semrawut, dari sini harus nunggu dari pusat. Dari pusat juga repot tuh kayakya koordinasinya,” ujarnya pada kuninganmass.com Rabu (3/6/2020) siang.
Menurutnya, akibat singkronasi data ke online yang lambat, membuat masyarakat resah karena harus menunggu terlalu lama. Sedangkan, beberapa kebutuhan kesehatan dan administrasi tidak mau menerima data yang tidak sesuai server.
“Mau urus BPJS aja jadi gak bisa. BPJS kan cuman nerima KK yang sesuai server,” ujarnya mencurahkan rasa kecewanya tersebut.
Aldi juga bercerita, bukan hanya dirinya yang menjadi ‘korban’ dari pengurusan ‘peng-online-an’ Kartu Keluarga. Warga lainnya, yang juga mengurus hal tersebut, sudah habis ratusan ribu pulsa hanya untuk menelepon pengurusan tesebut ke data pusat.
“Ada yang pulsanya abis dipake terus nelpon biar singkron, sampe ada juga yang milih nikah siri dulu,” ujarnya lebih lanjut.
Terpisah, Kadisdukcapil Kuningan Drs H KMS Zulkifli, MSi melalui Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk
Mohamad Thofa SSi MT membenarkan proses pengonline data KK butuh waktu minimal 2 x 24 jam . Hal ini harus dipahami warga.(eki).
