KUNINGAN (MASS) – Ada yang berbeda dari kegiatan sekolah di Ramadhan tahun ini. Setelah melakukan pembelajaran daring selama beberapa waktu karena mewabahnya pandemi covid-19, kini kegiatan Ramadhan sekolah juga dilakukan secara virtual.
Salah satu yang juga melaksanakanua adalah SMA N 1 Subang, yang juga Millenial Smartren (Smart Pesantren), Pesantren Virtual Ramadhan.
Wakasek Kesiswaan SMA N 1 Subang, Rhida Jaya Bhuana S Pd M Pd menyebut pesantren virtual merupakan jalan yang tersedia ditengah wabah pandemi ini. Dirinya menyebut, sekolah akan mengadakan kegiatan Ramadhan secara online, dengan menggunakan berbagai media.
“Menggunakan Video di Youtube, Presentasi di Google from, Kelas Online Whatsapp Interaktif Voice note,” ujarnya pada kuninganmass.com setelah program resmi dibuka pada Senin (27/4/2020).
Dirinya mengaku, kemungkinan akan ada kendala dalam pelaksanaanya, ada siswa yang tidak memiliki gawai, bahkan ada juga kemungkinan kendala sinya. Untuk itu, pihak sekolah memberikan alteratif lainnya.
“Yang tidak memiliki, maka siswa mengisi kegiatan amaliyah secara manual di buku, dan banyak mengikuti ceramah melalui TV atau Radio,” terangnya.
Sedangkan, Kepala Sekolah Drs H Suleha M M Pd yang membuka kegiatan tersebut melalui siaran audio visual Youtube, menjelaskan Pesantren Virtual tersebut sesuai dengan surat edaran Kadiskdik Jabar dan akan dilaksanakan sampai 11 Mei 2020 mendatang. Dirinya menyebut, ada beberapa poin yang tetap menjadi tujuan meski kegiatan pesantren dilakukan secara virtual.
“Pertama, untuk menumbuhkan nilai Ramadhan dan menguatkan niai-nilai karakter, lalu menambah dan memperluas wawasan keislaman. Juga untuk meningkatkan amaliah di bulan ramadhan, serta menerapkan pengamalan ajaran islam dalam keseharian, termasuk kebersamaan dengan keluarga,” jelasnya.
Untuk itu, Suleha menjelaskan akan ada beberapa materi serta tugas yang diberikan pada siswa. Tugas-tugas tersebut, selaras dengan tujuan diwajibkannya berpuasa, menjadikan manusia – manusia yang bertaqwa.
“Ada materi wawasan keislaman, seperti aqidah, akhlak. Lalu ada amaliah kegiatan sehari-hari, siswa mencatat kegiatan sehari-hari seperti shalat dan tadarus. Dan yang terakhir materi birrul walidain, gotong royong dan sosial, menunjukan islam sebagai rahmatan lil alamin,” paparnya. (eki)