KUNINGAN (MASS)- Bukan hanya warga biasa yang mengalami kesulitan akan melintas pasca di berlakukannya karantina wilayah parsial wilayah , tapi petugas medis dan petugas Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Kuningan pun mengalami hal sama.
Padahal dalam aturan ada pengecualian. Bahkan pasca diberlakukan aturan KWP di pedesaan banyak yang menjadi korban karena banyak gang-gang desa yang ditutup.
Salah satuny Avo Juhartono yang merupakan salah petugas yang berada dalam Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Kuningan. Ia mencurahkan kekesalan usai mengalami kejadian ketika pulang ke rumah.
Dalam tulisannya ia mengaku, pada Senin malam ia pulang ke rumahnya. Sehabis dari Crisis Centrer Covid-19 setelah seharian berjibaku dengan informasi, data dan angka, ia ingin cepat pulang ke rumah untuk istirahat.
Hal ini karena besoknya harus kembali ke Crisis Center, tapi ternyata ia ketika akan masuk ada palang pintu yang terikat dan tidak ada yang menjaga. Jarak rumahnya dari jalan raya adalah dua rumah. Pada saat itu pun tidak ada petunjuk arah.
Dengan penuh kesebaran ia pun mecoba memutar jalan dan ternyata bisa lewat untuk kendaraan roda dua karena ada yang jaga. Namun, ternyata setelah memutar ke belakang jalan ditutup juga.
Ia pun mengucapkan permisi kepada orang yang berjaga apakah bisa lewat atau tidak. Justru yang muncul jawaban “buka olangan bae.” dari seseorang yang berjaga dan mereka pun ceuk dan terus menggobrol dengan temannya.
“Saking lelah dan cape serta ga mau berdebat akhirnya kembali lagi memutar dan alhamdulillah ditengah perjalanan ada yang ngasih tau lewat gang yang tidak terjaga, karena setiap gang juga dijagain,’” jelasnya.
Ia mengatakan, kejadian ini memberikan pelajaran ternyata corona membuat semua orang susah dan ID Card yang di buat Tim Gugus Tugas Kabupaten tidak berarti apa-apa. Tentu apa yang Avo rasakan mewakili perasaan warga Kuningan yang merasakan hal yang sama. (agus)