KUNINGAN (MASS) – Meski baru sehari dibuka, donasi yang dibuka Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kuningan mencapai angka fantastis. Tanpa mengganggu anggaran pembelian rumah sakit khusus di tanjakan Ciharendong yang menelan biaya miliaran, para dermawan bahu-membahu hingga terkumpul 45 juta rupiah.
“Alhamdulillah sampai pukul 17.07 WIB tadi, donasi yang terkumpul senilai Rp 45.520.001,” sebut Ketua IDI Kuningan, dr Asep Hermana SpB, Minggu (29/3/2020).
Dengan dana yang terkumpul itu Asep berharap bisa menambah biaya untuk APD (Alat Pelindung Diri) yang harganya tidak karuan.
Kala ditanya alasan IDI membuka donasi, Asep memberikan jawaban normatif. “(Alasannya, red) Memberi kesempatan beramal untuk solusi bersama,” ujar dokter spesialis bedah tersebut.
Siapapun, imbuh Asep, dalam kondisi seperti ini harus menjadi bagian dari solusi. Semua aktif melalui kedudukannya masing-masing, saling mengisi apa yang dapat dilakukan.
“Kekurangan bukan hanya dikeluhkan tetapi dicari solusi,” tandasnya.
Ada 3 program yang dapat dilakukan dari donasi yang IDI buka. Diantaranya, pengadaan APD, Vitamin C dosis tinggi dan makanan tambahan.
“Kalau strategi militer kan ada objek vital, ada tempat vital. Nah dokter dan tim termasuk objek vital yang harus dilindungi agar keberlangsungan penanganan bencana tidak stagnan,” jelas Asep.
Untuk APD, ia mengakui di pasaran ada. Namun untuk mencari yang sesuai standar menurutnya agak rumit. Terlebih lagi mencari harga wajar lebih rumit. (deden)