KUNINGAN (MASS) – Indri Nurdiana adalah salah satu perangkat di Desa Windujanten Kecamatan Kadugede, tepatnya Kasi Kesejahteraan. Kiprahnya sebagai salah satu abdi masyarakat dimulai sejak tahun 2015, dan sejak itulah, dirinya mulai mendorong diri di dunia pertanian, terutama holtikultura.
“Karena emangkan perangkat tuh dikasih tanah kas desa, bengkok. Awalnya saya coba-coba tuh, yang tadinya ditanamin padi, kita ganti jadi holtikultura,” ujarnya pada kuninganmass.com Rabu (4/3/2020) sore.
Dirinya mengaku mulai tertarik dalam dunia pertanian dan mulai menanam bunga kol dan tomat di lahan seluas 700 m2. Dan setelah panen, hasil dari budidaya tanaman sayuran itu sangat menjanjikan, apalagi sayuran holtikultura merupakan kebutuhan pokok masayrakat setiap hari.
“Apalagi kan menjamur nih bisnis kuliner di Kuningan, jadi kebutuhan sayurnya terus meningkat. Ini peluanglah untuk petani-petani kuningan menaikan taraf hidup dan pendapatannya,” terangnya.
Dari pertanian, dirinya mengaku sudah memperkerjakan 5 orang hamper di setiap harinya. Hal itu dilakukannya mengingat lahan yang saat ini digarap sekitar 1400m2. Bahkan, karena progressnya yang terus meningkat, dirinya juga mulai membina petani-petani lainnya.
“Di kuningan ini, saya melihat potensi untuk pengembangan holtikultura sangat baik, kalo sekarang memang baru ada beberapa petani di desa lain yang menjadi petani binaan saya, tapi kedepannya sih, saya harap akan banyak petani petani lain yang akan ikut mengembangkan dan meningkatkan potensi lahan petanian di wilayah Kuningan,” ungkapnya.
Selain itu, lelaki lulusan fakultas Ekonomi di Uniku tersebut juga berharap agar anak-anak muda mulai kembali melirik dunia pertanian. Menurutnya, dengan kondisi perekonomian saat ini, salah satu yang menjanjikan dan menjadi solusi penyerapan tenaga kerja serta mengurangi angka pengangguran adalah pertanian.
“Tapi memang harus terus diimbangi dengan perkembangan teknologi yang tepat guna. Jadi apa yang kita upayakan bisa lebih maksimal dan memiliki nilai lebih dalam segi kualitas dan pemasaran,” tutur alumni SMK 3 Kuningan tersebut.
Dirinya sangat memimpikan jika kedepannya, pembinaan dan pemberdayaan kelompok tani bisa lebih optimal. Dengan begitu, anak muda yang memilih bertani bisa berkarya dan lebih meningkat perekonomiannya.
“Semoga satu atau dua tahun kedepan petani kuningan lebih maju dan mandiri agar menjadi petani mapan, sehingga anak anak muda yang belum mendapatkan pekerjaan tidak lagi ke luar kota untuk mencari pekerjaan,” ujarnya penuh harap. (eki)