KUNINGAN (Mass) – Dari kabupaten/kota se wilayah III Cirebon, nampaknya Kabupaten Kuningan paling banyak memiliki rumah sakit. Tak heran jika sebagian kalangan menyebut Kuningan sebagai “gudang” rumah sakit.
Saat ini saja, sudah ada 9 rumah sakit beroperasi. 2 RS milik pemerintah dan 7 RS swasta. Untuk rumah sakit pemerintah yaitu RSUD 45 di jalan Jendral Sudirman dan RSUD Linggajati di Bandorasa Wetan Cilimus.
Sedangkan 7 RS swasta diantaranya RS KMC Kuningan, RS KMC Luragung, RS El Syifa, RS Wijaya Kusumah, RS Juanda, RS Sekar Kamulyan Cigugur dan RS Aria Kemuning Cidahu.
Setelah ada 9 RS tersebut, rupanya pemerintah berencana menambah 3 RS swasta. Seperti RS Tumenggung yang berlokasi di Karangmangu Kramatmulya, RS khusus jantung Hasna Medika di Cigugur dan RS Juanda 2 di Lengkong Garawangi.
Pantauan kuninganmass.com, pembangunan RS Tumenggung di Karangmangu sudah dimulai. Terlihat beberapa kendaraan berat sedang meratakan area di lokasi tersebut.
“Tiga RS baru itu belum ada ijin operasionalnya karena bangunannya pun belum ada. Nanti itu, ijin operasional RS tipe D kita yang ngeluarkan ijin, sedangkan RS tipe C itu provinsi atas rekomendasi kita. Untuk IMB dan sejumlah ijin lain, bukan kewenangan kami,” terang Kepala Dinas Kesehatan, H Raji K Sarji MMKes, Jumat (3/3/2017).
Banyak berdirinya RS di Kuningan, menurut dia, sah-sah saja. Itu bukan berarti banyak warga Kuningan yang sakit. Karena cukup banyak pasien RS yang berasal dari luar Kuningan. Ia mencontohkan RSUD Linggajati kerap dijadikan tujuan berobat warga Kecamatan Beber.
“Begitu juga RSUD 45, RS Cigugur dan RS lain, pasiennya banyak yang berasal dari Cikijing, Talaga, Bantarujeg, Banjaran, pokoknya wilayah Majalengka,” sebutnya.
Untuk itu, pihaknya mempersilakan pihak swasta untuk mendirikan RS sepanjang memenuhi persyaratan. Salah satunya tenaga medis atau sumber daya manusia disiapkan. (deden)