KUNINGAN (MASS) – Terletak tak jauh dari ujung Kuningan bagian utara, buah durian selalu berlimpah setiap harinya, tak perduli sedang musimnya ataupun tidak. Tentu saja tempat ini merupakan surganya “penggila” durian. Desa Sindanwangi Kecamatan Sindanwangi Majalengka.
Hal itulah yang dimanfaatkan santri dari pondok Sabilul Mardhiyah. Karena di sekitar pesantren tersebut buah durian melimpah ruah, munculah ide mengolah durian dengan berbagai variant.
Salah satu anggota dari badan usaha pondok –SM (Sabilul Mardhiyah) Food-, Abdul Ajiz menyebut awal perintisan badan usaha yang bergerak di pengolahan durian ini karena mengikuti program provinsi, OPOP (One Pesantren One Product).
“Dulu hasil olahanya cuma brownis, baru setelah 3 minggu, kita lihat masih ada limbahnya, biji. Kita coba jadiin pangsit, pangsit biji durian. Dan ternyata rasanya enak, renyah, rasa duriannya juga gak ilang”ucap Ajiz pada kuninganmass.com, Sabtu (28/12/2019).
Dirinya menyebut, badan usaha yang baru berdiri 3 bulanan ini memilih “Raja Buah” sebagai bahan dasar karena tersedia banyak di daerahnya.
“Disini kan durian itu ya komoditas unggulan. Selain karena banyak kebun durian, disini merupakan tempat transit durian dari mana-mana,”tutunya.
Sampai saat ini, diterangkan Ajiz selama satu minggu bisa menjual sebanyak 250 pcs. Model pemasaran yang digunakan masih banyak di offline, dropshit ke toko-toko/jonglo durian.
“Baru-baru ini kita mulai online, dan lumayan sudah ada yang pesan dari Madiun sampai Papua,”tambahnya.
Abdul Ajiz mengaku, saat ini ingin terus mengembangkan badan usaha pondok tersebut. Selain pangsa pasar yang akan diperluas, juga varian olahan durian akan diperbanyak.
“Cuman memang kita produksinya masih rendah, karena kan santri yang ngelola. Mereka sambil sekolah juga. Jadi produksi cuman dari jam dua sampai jam empat sore, dan malem selesai ngaji paling dari jam setengah sepuluh sampai setengah sebelas,”terangnya.
Dirinya mengaku, untuk kabupaten terdekat saja, seperti Kuningan Indramayu dan Cirebon, dirinya belum bisa masuk secara optimal.
“Saya harap bisa berkembang lebih jauh lagi. Menambah olahan seperti ke eskrim, dodol, atau yang lainnya. Lalu untuk para santri, mudah-mudahan bisa punya jiwa usaha,”paparnya.
Dirinya berharap, dari badan usaha ini semua santri bisa ikut terlibat dan memnuhi kebutuhan sehari-hari.
Selain pangsit biji durian, di SM Food juga dikembangkan olahan lain seperti brownis dan es durian. Bahkan saat ini sedang dirintis pula olahan lainnya. Semuanya berpusat di sekitar pondok. Semua brend tersebut, terkumpul di “Serdadu”, Serba Dahareun Duren. (eki)