KUNINGAN (MASS)- Kemarau tahun 2019 sangat panjang sehingga banyak warga yang mengalami kesulitan air bersih. Bukan hanya di perkotaan tapi di pedesaan. Situasi ini membuat banyak warga tersiksa.
Bagi yang tidak bisa menggali sumur karena tidak sumber air hanya mengandalkan bantuan tanki dari pemerintah. Sedangkan yang ada sumber air warga memilih membuat sumur meski harus merogoh kocek jutaan rupiah.
“Air PDAM sudah lama tidak mengalir. Saya terpaksa mencari air dengan menggunakan galon. Sehari harus mengangkut 32 galon,” jelas Yosa warga Perum Pesona Mutiara Kasturi kepada kuninganmass.com.
Karena lama-kelaman lelah harus mengangkut air galon dengan jarak cukup jauh akhirnya ia memaksakan membuat sumur. Awalnya hal ini tidak masuk rencana karena air yang mengalir tidak separah tahun 2019.
Yosa mengaku mengeluarkan uang Rp5 juta untuk membuat sumur. Nyaris semua tetangga membuat sumur karena air sudah tidak mengalir sama sekali. Hingga pembuatan sumur beres pun air belum mengalir.
“Yang lain memang ada bantuan air dari PDAM tapi saya mah tidak selalu kebagian. Dari pada sakit hati selalu berharap lebih baik membuat sumur,” jelasnya.
Sementara itu, Suhari dan Junaidi warga Dusun Cikopo Desa Cibinuang yang saat ini berprofesi sebagai tukang membuat sumur mengaku, orderan membuat sumur sangat banyak. Bahkan, ia sangat kewalahan melayani pemohon.
“Rata-rata delapan hari membuat sumur. Untuk kedalaman ada yang 8 hingga 12 meter tergantung sumber airnya. Untuk di Pesona Mutiara kasturi termasuk bagus sehingga pengerjaannya banyak,” jelasnya.(agus)