KUNINGAN (MASS) – Sekda Kuningan Dr Dian Rachmat Yanuar MSi menyebutkan, Pemrov Jabar mengalokasikan dana sekitar Rp15 miliar untuk merivitaslisasi Taman Kota Kuningan. Penataan taman yang menjadi ikon Kuningan dimulai tahun 2019.
“Dananya sebesar Rp15 miliar. Dana bersumber dari Pemprov Jabar bersamaan dengan penataan Waduk Darma. Nanti Taman Kota akan terintegrasi Masjid Syiarul Islam, tempat parkir dan tempat pedagang kaki lima sehingga Pusat Kota Kuningan ke depan semakin cantik, semakin tertata , resik, indah, nyaman dan aman,” jelas Sekda Dian.
Plt Bappeda Kuningan Ir Usep Sumirat menambahkan, selain perluasan hingga ke kantor Kemenag Kuningan, juga masalah parkir pun akan ditata. Untuk lahan pakir akan memanfaatkan lahhan di Pujasera Kuningan.
“Pokoknya akan ditata sedemikan rupa sehingga terlihat rapih dan indah. Khusus halaman masjid tidak akan seperti sekarang yang digembok, membuat banyak warga tidak leluasa datang ke masjid,” jelas Usep.
Bupati Kuningan Acep Purnama pun menyambut baik penataan Taman Kota Kuningan, karena memang sudah menjadi ikon. Nanti, dengan sudah ditata maka Tamkot menjadi tempat yang benar-benar nyaman untuk hiburan.
Sekedar informasi Taman Kota Kuningan yang dibangun pada tahun 2008 . Taman seluas 3.500 M2 itu dibangun pada tahun 2008, pada masa Bupati H Aang Hamid Suganda.
Awalnya bangunan itu merupakan Kuningan Plaza. Oleh Bupati Aang disulap menjadi taman dan hingga saat ini menjadi ikon Kuningan dan banyak dinikmati oleh warga.
Pada saat dibangun banyak protes kepada Bupati Kuningan Aang karena pada saat itu nilai patung kuda yang menjadi ikon Kuningan seharga Rp900 juta.
Pada saat itu harga Rp900 juta dinilai terlalu menghaburkan dana. Padahal bisa digunakan untuk subsisidi pendidikan atau untuk sarana jalan.
Saat ini Jumlah PKL yang menempati Tamkot berjumlah 120 orang. Mereka berjualan dari jam 14.00 WIB. Adapun jenis dagangan adalah makanan, pakaian dan mainan anak. (agus)
