KUNINGAN (MASS) – Siswa MA Miftahuttholibin Timbang yang berlokasi di Kecamatan Cigandamekar terus digenjot untuk bisa melanjutkan jenjang pendidikannya. Terlebih para alumni madrasah tersebut, mereka tidak boleh berdalih tak punya biaya agar bisa memperluas keilmuan mereka.
Hal ini ditekankan oleh kepala sekolah, para guru, termasuk ilmuwan yang sengaja diundang untuk memberikan pembekalan. Semuanya itu dilakukan dalam upaya menghadapi pasar global di era Revolusi Industry 4.0 dan Revolusi Society 5.0.
“Seiring dengan perkembangan zaman, peserta didik sekolah ini perlu terus didorong agar siap menghadapi persaingan global. Disamping penekanan akhlak, kami juga berupaya keras agar mereka dapat dibekali dengan wawasan yang berkaitan dengan era industry 4.0 dan society 5.0,” ujar Kepala MA Miftahuttholibin, Drs. H. Soleman, M.Ag, Rabu (15/5/2019).
Salah satu upaya tersebut, pada momentum kelulusan, para alumni sekolah ini diajak untuk berbuka bersama. Selain pengumuman kelulusan, mereka dibekali wawasan kekinian dengan menghadirkan Rektor Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon (BBC), Dr H Oman Fathurrohman MAg.
“Acaranya dilangsungkan Senin (13/5/2019) kemarin. Hari itu adalah hari yang dinanti-nantikan sururuh siswa MA Miftahuttholibin angkatan XXXII yang telah mengikuti ujian nasional berbasis computer (UNBK) di pertengahan April lalu,” terangnya.
Pada hari itu, secara resmi mereka berubah status dari siswa MA Miftahuttholibin menjadi alumni. Selain Soleman, acara dihadiri pula oleh komite yayasan, para guru, staf TU dan tamu undangan lainnya. Kepada para alumni, dirinya mengeluarkan pesan untuk menjaga nama baik almamater dengan selalu menanamkan perilaku yang baik.
Sementara, Rektor Institut Agama Islam BBC, Dr H Oman Fathurrohman berbicara soal mental dalam menghadapi pasar global abad 21 era 4.0 dan 5.0. Ia juga mengungkapkan, sebetulnya mayoritas SDM warga Indonesia masih berkualitas rendah.
“Hidup di era millenial saat ini, 60 persen SDM di Indonesia masih rendah. Tentunya meneruskan kuliah itu sangat penting dalam upaya mengurangi persentase tadi. Jadi, ambillah kuliah baik kelas reguler maupun kelas karyawan. Gapailah cita-cita kalian. Semakin besar cita-cita kalian maka peluang kesuksesan lebih besar,” pesan Oman.
Sebagai pimpinan perguruan tinggi swasta terbaik di Jabar dengan siswa terbanyak di Cirebon, dirinya membuka peluang bagi para alumni MA Miftahuttholibin yang ingin masuk kelas karyawan. Kalau sudah bekerja, ia menyediakan kelas malam hari.
“Dan juga bagi mahasiswa yang hafal 1 Juz makan bebas 1 semester. Intinya jangan sampai kalian putus untuk melanjutkan jenang pendidikan selanjutnya karena tidak memiliki biaya, gapailah cita-cita maka kesuksesan akan datang,” seru Oman.
Pada hari itu, semua berbuka puasa bersama, sholat berjamaan dan dilanjutkan dengan pengumuman kelulusan. Disaat surat kelulusan diterima dan isinya menyatakan lulus, serentak para siswa MA Miftahuttholibin melakukan sujud syukur. (deden/rl)