KUNINGAN (MASS) – Puisi berjudul “Doa yang Tertukar” yang dibawakan Fadli Zon, pengurus pusat Partai Gerindra, membuat geram salah seorang politikus Partai NasDem, Tubagus Feri Relasyah. Ia mempertanyakan siapa “kau” yang dimaksudkan Fadli Zon dalam puisinya itu.
Kemarahan terhadap puisi tersebut, Tubagus Feri ekspresikan lewat puisi balasan berjudul “Doa Jangan Dihina”. Puisinya itu, menurutnya, sebagai balasan untuk Fali Zon.
Caleg DPR RI Dapil Jabar X ini menilai puisi Fadli Zon merupakan bentuk hinaan terhadap doa yang dibacakan Mbah Moen saat mendoakan Joko Widodo.
“Saya berharap dia (Fadli Zon ) membaca puisi ini. Terlepas dari persoalan politik, puisi tersebut menunjukkan sejauh mana tingkat etika dan budi pekerti seseorang. Seseorang yang tidak menghormari kyai apakah pantas disebut beretika. Itu aja yang jadi persoalan,” kata Feri.
Menurut tafsir dia, puisi ‘Doa yang Tertukar’ merupakan penghinaan kepada sebuah doa dan kepada seorang kyai sepuh.
“Kalau perlu saya tantang Fadli Zon untuk mengaji Al-quran dihadapan masyarakat luas. Dia harus minta maaf kepada seluruh umat muslim dan kepada mbah Kyai Maimoen Zubair,” tegasnya. (deden)
Berikut Puisi Balasan untuk Fadli Zon
“DOA JANGAN DIHINA”
Doa adalah permohonan,
Tak sepantasnya dijadikan sebuah nyinyiran
Apalagi kau sindir dalam sebuah pantun murahan
Seolah kau paling beriman
Padahal agama pun kau tak Paham
Doa adalah Permohonan,
Kenapa kau hina
Apakah kau tak mampu membaca doa
Hingga kau hina orang lain yang membacanya
Membaca al Quran saja kau tak bisa
Namun seolah kau manusia paling beragama dan yang lain dusta
Sungguh kau tunjukkan kebodohan yang luar biasa
Doa adalah Permohonan,
Kalau tak paham makna doa janganlah kau menghinanya
Padahal mengaji pun kau tak bisa
Namun kau merasa paling banyak pahala dan yang lain hina
Kau tak ubahnya seorang munafik yang pandai berpura-pura
Ya Allah,
Kami memohon kepada-Mu yang Maha Kuasa
Jauhkanlah kami dari orang-orang munafik yang suka berburuk sangka
Lindungilah kami dari orang-orang fasik yang jahat dan bermuka dua
Bersihkan amal kami dari riya dan bersihkan lisan kami dari dusta
Tiada daya dan kekuatan namun dengan pertolongan Allah.
Tubagus Feri Relasyah, Jakarta