KUNINGAN (MASS)- Permasalahan langkanya gas melon (3Kg) di Kuningan merupakan permasalahan serius. Padahal, kuota gas sudah ditambah 250 persen karena menghadapi Agustus dan Hari Jadi Kuningan, namun kenyataan gas melon tetap langka.
Hal ini membuat warga miskin tersiksa karena mereka harus mencari ke berbagai tempat. Alasan yang dikemukan oleh Pemkab Kuningan bahwa gas langka karena digunakan untuk hajatan, tidak semua benar karena pastinya ada hal lainnnya terutama dugaan penimbunan.
“Tetap sulit Pak, saya seminggu dikasih 40 tabung. Belum juga dikirim, warga sudah pesan, jadi tetap gas langka,” ujar Yulius salah seorang pengecer kepada kuninganmass.com, Selasa (14/8/2018).
Sementara D Fitriyani salah seorang mahasiswa Kuningan, meminta kepada pihak kepolisian untuk turun tangan karena kejadian ini sudah sering terjadi. Logikanya ketika ada penambahan kuota harusnya cukup, justru ini warga tetap kesulitan. Ini ada Apa?
“Untuk masalah gas pemerintah harus tegas. Kalau tegas saya yakin warga yang tidak berhak takut. PNS masih banyak yang menggunakan, tapi diam. Begitu juga yang mampu. Rumah makan, warung yang omset tinggi juga banyak yang menggunakan. Kalau berani sweeping. Jangan hanya diam,” ujar mahasiswa tingkat 3 itu.
Fitriyani juga yakin pihak kepolisan tidak akan diam menyikapi masalah ini. Dengan pihak kepolisan turun maka pihak yang akan melakukan tindakan penimbunan atau pun pengoplosan akan takut. Mereka akan takut oleh pihak berwajib.
“Saya bukan menuduh, tapi dengan pihak kepolisian turun tangan maka akan diketahui dimana titik permasalahannya,” ujar dia.
Terpisah, Kapolres Kuningan Iman Setiawan SIK melalui Kasat Reskrim AKP Syahroni mengakui, pihak akan menindaklanjuti permintaan masyarakat dan mengucapkan terimakasih atas masukan mengenai kelangkan gas melon tersebut. Untuk itu pihak belum bisa memberikan keterangan resmi terkait kelangkaan gas. (agus)