KUNINGAN (MASS) – Fenomena politik “loncat partai” nampaknya tidak bisa dihindari. Ini menimpa Nana Rusdiana, ring satu (orang dekat) M Ridho Suganda (wabup terpilih pasangan AR). Ia berencana akan nyaleg dari Partai Golkar.
Kabar ini merebak dikalangan politisi. Nana yang dua tahun lalu pindah partai ke PDIP, kini hendak maju dari partai pengusung Dudy-Udin di pilkada. Padahal, selain pernah berKTA PDIP, Nana juga timses pasangan AR (Acep-Ridho) yang diusung PDIP dan NasDem.
“Insya Allah mau nyaleg. Rencananya dari Golkar,” kata Nana kala dikonfirmasi kuninganmass.com Minggu (15/7/2018).
Dia menegaskan tidak akan mencalonkan diri dari PDIP. Kepada portal berita ini Nana menduga, partai berlambang kepala banteng moncong putih itu memiliki banyak pertimbangan.
“Mungkin masih banyak kader PDIP yang dianggap lebih layak dibandingkan saya yang notabene baru. Partai juga kan ingin memberikan penghargaan lebih kepada kadernya. Kalau saya mah da apa atuh,” ucapnya.
Nana Rusdiana dulu pernah jadi anggota DPRD periode 2009-2014. Ia maju dari PDK (Partai Demokrasi Kebangsaan). Pada pileg 2014, dirinya mencalonkan kembali dari PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia).
Ketua Barak (Barisan Rakyat Kuningan) tersebut memilih PKPI lantaran PDK tidak lolos menjadi partai peserta pemilu. Namun pencalonannya gagal lantaran perolehan suara saat itu tidak menembus raihan kursi.
Pada 2016 lalu, tiba-tiba Nana pindah ke PDIP. Dalam perjalanan, Nana selaku orang dekat Edo dikabarkan bakal nyaleg dari PPP (Partai Persatuan Pembangunan) seiring dengan diusungnya Edo oleh partai berlambang ka’bah tersebut.
Tapi ternyata Edo diusung satu paket dengan Acep Purnama oleh PDIP. PPP pun menetapkan pengusungannya kepada pasangan Sentosa (Toto-Yosa).
“Saya gak punya KTA PPP. Punya juga KTA PDIP sejak tahun 2016. Tapi sekarang berencana mau nyaleg dari Golkar,” tandas politisi yang akan berangkat dari dapil 1 itu. (deden)