KUNINGAN (MASS) – Terkait siapa pengisi jabatan sekda definitif, seorang pensiunan birokrat memberikan masukan. Ia berpendapat, lebih baik bagi-bagi kapling.
Yang bersuara ini H Jatnika, mantan kepala Inspektorat dan juga pernah jadi kabag hukum setda. Pada 2017 lalu dirinya memasuki usia pensiun 60 tahun.
“Kalau dirangking dan bagi-bagi kapling, ya pak Wawan (HM Ridwan Setiawan). Bukan karena tetangga ya, tapi memang sudah saatnya,” kata Ajat, sapaan akrab pria yang tinggal di BTN Cijoho itu, Kamis (12/7/2018).
Apabila tidak bertentangan dengan aturan BUP (Batas Usia Pensiun), sambungnya, kini giliran Ridwan untuk menjabat sekda. Pejabat yang masih muda, disarankan oleh Ajat untuk mengantri.
“Yang muda-muda, engke heula atuh. Antri. Masih ada waktu kok,” seru mantan birokrat yang tak berminat nyaleg itu karena memberikan kesempatan kepada yang lain.
Selain pertimbangan rangking dan bagi-bagi kapling, Ajat menilai Ridwan layak dilihat dari PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela). Jangan sampai kandidat yang “main” perempuan malah ditunjuk karena masuk golongan tercela.
“Emang siapa aja sih calon-calonnya? Kalau menurut saya sih, bagi kapling saja. Yang muda nanti dulu. Bisi lila teuing jadi sekdana,” tukas Ajat.
Rupanya, dukungan terhadap Ridwan terus mengalir. Sebelumnya muncul rencana deklarasi Kriuk (Komunitas Ridwan Untuk Kuningan) yang disusul Bakwan (Barisan Kang Wawan).
Sedangkan dukungan terhadap H Dian Rachmat Yanuar baru satu yaitu yang mengatasnamakan Baday (Balad Dian Yanuar). Untuk kandidat lain, belum ada satupun yang memberikan support. (deden)