KUNINGAN (MASS) – Berjalannya debat publik calon bupati dan wakil bupati yang diselenggarakan di Gor Ewangga oleh KPU, rupanya kegiatan ini banyak diantusiasi oleh masyarakat dari berbagai daerah.
Namun berdasarkan pantauan kuninganmass.com pada malam Rabu (19/6/2018) nampak masyarakat dan para pendukung tiap paslonnya berjejeran dan berkumpul di luar GOR. Hal ini rupanya disebabkan kuota masuk yang disediakan oleh KPU terbatas.
Alhasil sebagian masyarakat pun banyak yang kecewa akan hal ini. Salah satunya Al-Fath Ar-Rifa’i yang sengaja ingin menyaksikan kegiatan debat ini untuk memantapkan pilihannya.
“Ya saya datang kesini karena ingin menyaksikan dan mengukur kemampuan tiap paslonnya. Karena saya ingin memantapkan pilihan saya harus kepada siapa saya memilih. Namun pas datang ke sini rupanya tidak bisa masuk dan tak bisa menonton dan mendengarkan,” ujar Al-fath.
Sementara itu, Yadi Kusmayadi warga Desa Jambar Kecamatan Nusaherang merasa kecewa juga ditambah kualitasnya kurang memuaskan.
“Ya setidaknya dalam kegiatan yang seperti ini dipasang layar lebar 3 atau 2 jadi masyarakat bisa menyaksikan dengan khidmat walau diluar, soalnya kan suara dari dalam pun tak terdengar sama sekali, jadi perlu banget adanya layar,” harapnya. (argi)