KUNINGAN (MASS)- Tahun berganti tahun banyak tradisi yang ada di masyarakat mulai berangsur hilang. Salah satunya adalah tradisi ‘jinjing rantang’ (berbagi makanan).
Tradisi ini sangat melekat ketika menjelang puasa dan menjelang lebaran. Bukan hanya dari satu kerabat ke kerabat lain, tapi juga antar kampung saling berbagi, dimana rantang sebagai wadah untuk mengirim makanan.
Namun, kini tradisi itu hilang karena zaman berubah. Saat ini orang ingun peraktis. Tadisi itu diganti dengan kirim paket lebara atau dengan uang.
“Sudah tidak ada lagi tradisi jinjing rantang di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur. Warga ketika berbagi dengan kerabat atau saudara lebih memilih bingkisan dan uang karena lebih praktis,” ujar Kades Cisantana, Murad Sag kepada kuninganmass.com, Kamis (14/6/2018).
Bukan hanya di Cigugur, di Kecamatan Ciniru pun tradisi ini sudah punah. Tradisi ini sudah hilang sejak tahun 2000.
“Saya juga sekarang juga sudah tidak mengirim lagi. Dulu, ketika masak sebagian dimakan sebagian diberikan ke kakak atau adik. Sekarang cukup kirim kue atau bingkisan,” sebut Sutinah warga Dusun Sukasari Desa Cijemit Kecamatan Ciniru.
Dikatakan, banyak pesan yang terkandung dari tradisi ini yakni harus saling berbagi, karena hakekatnya manusia saling tolong menolong. Terlebih menjelang lebaran tentu diantara saudara atau kerabat tidak ada yang sempat masak karena ada sakit atau memang tidak punya uang.
“Dan tentunya menjaga erat tali silaturahmi agar anak cucu tidak putus hubungan,” tandasnya/
Sekedar mengingatkan, rantang yang berisi empat susun itu biasanya terdiri dari nasi, sayur daging, sambel goreng kentang dan yang lainnya. Hhmmmm pastinya lezat. (agus)