Kehadiran Tuhan yang tak berwujud tapi nyata, tak berwarna namun indah, terang tapi tak bercahaya karena Tuhan bukanlah cahaya tetapi sumber cahaya diatas gemilang cahaya.
Para sufisme kini tak diketahui keberadaanya, menjadi ketrukan sebagai rindu akan kehadiranya.
Manusia kini hilang akan kesadaranya atas apa yang diperbuatnya. Memunculkan gagasan ketuhanan yang tidak relevan dan terpental dari sumbu kehidupan
Ditengah riut pikuk kehidupan masyarakat modern yang berkapitalistik dan sekuler. Telah hilang dalam dirinya fitroh kemanusiaan dimuka bumi ini
Ektinitas manusia berkarakteristik pintar dan cerdas kini melekat dalam dirinya. Menurunkan sifat tawadhu kemanusiaan
Sosok sifat Nabi Muhammad SAW kini sudah tak terpakai kembali
As-shaddik kini di nomor sekian kan
Rusaknya moralitas dan turunya degrenitas adalah bentuk cerminan dari mereka yang terlalu kepintaran
Korupsi, pencabulan, kriminalitas, peperangan dan terorisme sudah menjadi bukti bahwa negara mencetak orang-orang pintar nan cerdas bukan orang-orang benar
Jadilah pemimpin yang benar bukan pintar karena Umar bin Khatab benar akan kepintaranya
Tentu, perlu adanya pendekatan rohani kepada Tuhan dan bertafakur atas jalan kesasar yang dipilihnya
Ulama, kiyai dan ustad serta merta menyadarkan namun kesadaran diri ada pada diri seorang insan
Apa yang anda cari sebenarnya wahai manusia pintar sehingga anda tak tau jalan?
Kembali dan jalani sesuai tongkat panutan kitab mu. Maka kenikmatan kehidupan dan keselarasan ridho Tuhan akan menyertaimu
Puisi Karya: Dede Purwanto (Ketua Komisariat HMI FKIP UNIKU)