KUNINGAN (MASS)- Perbedaan itu merupakan hal yang biasa dalam kehidupan. Begitu juga yang terjadi di organisasi pecinta burung. Selama ini di Kuningan banyak organisasi dan pemilik gantangan. Namun mereka sulit bersatu dan ini terjadi di seluruh Indonesia.
Namun perbedaan itu lebur sekitika ketika mereka memiliki tujuan yang sama yakni menyumbang warga Kuningan yang terkena musibah bencana alam. Maka digelarlah kegiatan ” Kicau Mania Kuningan Bersatu Peduli Bencana” pada tanggal 1 April.
Dari kegiatan itu terkumpul dana sekitar Rp20 juta dan dana itu dibagi dua untuk disumbangkan ke Desa Cirukem Kecamatan Maleber dan juga Desa Margacina Kecamatan Karangkancana. Dana tersebut pada Rabu (11/4/2018) diserahkan kepada warga dan para pengurus datang langsung ke lokasi.
“Ini bentuk nyata kami kepada warga yang terkena musibah. Mereka itu saudara kita maka harus dibantu,” ujar Penasehat Panitia Joseph Susilo kepada kuninganmass.com Jumat (13/4/2018).
Diterangkan, panitia kicau mana adalah gabungan dari seluruh organisasi burung dan pemilik gantangan di Kuningan mulai dari Radjawali Ind d, BnR, Ronggolawe, JMI, SBI dan Independen. Bgeitu juga dengan juri gabungan dari seluruh organisasi burung dan pemilik gantangan/EO di Kuningan.
Kegiatan itu lanjut pemilik Toko Sunda ini menjadi sejarah di Kuningan bahkan mungkin di seluruh Indonesia, dimana semua organisasi dan even organizer perburungan bergabung melebur dalam kepanitian dan penjurian lomba burung yang tadinya sulit terwujud.
“Mereka bersatu, semua tergerak demi kemanusiaan untuk membantu korban bencana longsor dan banjir di Kuningan. Acara kicau sendiri digelar pada tanggal 1 Aparil,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Josep menerangkan, susunan kepanitiaan yakni Penasehat: Joseph Susilo, Ketua Panitia Arya Lukman Sutresna. Lalu, Ketua Pelaksana Yoan Deniar, Bendahara Uus Atmadja dan Sekretaris Gilank PMK. Diharapkan kerjasama ini terus berlanjut sehingga semakin kuat. (agus)