KUNINGAN (Mass) – Momentum Hari Kartini dimanfaatkan seluruh anggota DPRD Kabupaten Kuningan beserta sejumlah SKPD Kuningan untuk berziarah ke makam almarhumah Hj Utje Ch Suganda di komplek TPU Syeh Muhibat Kelurahan Winduhaji Kuningan kemarin, Jumat (22/4). Agenda itu dihadiri pula Wakil Bupati Kuningan, H Acep Purnama SH MH, Ketua DPRD Kuningan, Rana Suparman SSos, sejumlah pimpinan SKPD dan keluarga besar almarhumah.
“Kita berziarah ke makam almarhumah Bunda Utje, selain sebagai momen Hari Kartini, beliau merupakan sosok perempuan yang berani memecahkan ketabuan disaat Kuningan menganggap bahwa, sosok bupati itu harus laki-laki. Bunda utje tampil sebagai calon saat itu, sehingga mampu memecahkan ketabuan tersebut hingga beliau menjadi bupati,” ucap Ketua DPRD Kuningan, Rana Suparman SSos kepada kuninganmass.com usai kegiatan ziarah.
Didalam kelembagaan DPRD, dirinya mengaku, menempatkan marwah atau nilai-nilai perjuangan Ibu Kartini ini sebagai sebuah nilai yang sangat luhur. Sehingga, ini perlu dilakukan suatu pengenangan kepada generasi sekarang yang mencoba untuk berjuang, mewujudkan nilai-nilai sosok Ibu Kartini.
“Emansipasi perempuan ini sama bunda diangkat, sehingga nilai-nilai ini ditanamkan kepada segenap perempuan yang ada di Kuningan. Saya yakin atas apa yang menjadi perjuangan bunda ini, kelak Kuningan akan bertemu suatu fase, dimana akan muncul kartini-kartini berikutnya di era mendatang,” terangnya.
Ziarah itu kata Rana, dinilai sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan almarhumah Hj Utje selama memimpin roda pemerintahan Kuningan.
Sementara Wakil Bupati Kuningan, H Acep Purnama SH MH menuturkan, kegiatan ziarah itu sebagai penghormatan terhadap almarhumah, yang pernah berperan dalam memimpin jalannya pemerintahan di Kuningan. “Karena peran beliau selama memimpin Kuningan, dan juga sejak mendampingi Pak Aang itu juga sudah terasa. Bagaimana, wibawa dan peran beliau dalam memberikan kontribusi pemikiran, apalagi saat memimpin bupati bisa meletakan kebijakan-kebijakan untuk melanjutkan pembangunan Kuningan,” terangya.
Baginya, hal itu juga menjadi bukti bahwa almarhumah pernah berucap akan menghibahkan hidup atau sisa hidupnya untuk Kabupaten Kuningan. “Ini dibuktikan dengan, disaat akhir hayat beliau sedang melaksanakan tugas. Saya tau persis itu, beliau saat itu jam 15.00 WIB kurang masih memimpin rapat, dengan masih menggunakan seragam pemerintahan daerah. Itu menandakan bahwa, apa yang beliau ucapkan, kata-kata menghibahkan hidup atau sisa hidupnya untuk Kabupaten Kuningan itu, beliau wujudkan,” ungkapnya. (andri)