KUNINGAN (Mass) – Mencuatnya kabar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang harus ditarik keluar dari Fraksi PAN DPRD Kabupaten Kuningan akibat revisi Peraturan DPRD Nomor 1 tahun 2014 tentang Tata Tertib DPRD, membuat para petinggi PAN angkat bicara. Ketua DPD PAN Kuningan H Udin Kusnaedi SE didampingi Ketua Fraksi PAN DPRD Aang Hasanudin beserta anggota Pansus Tatib DPRD dari Fraksi PAN H Maman Wijaya menilai, bahwa harus keluarnya PPP dari Fraksi PAN Persatuan baru sebatas wacana.
“Itu kan baru sebatas wacana, bahwa PPP harus kembali ke fraksi lamanya dengan Partai Gerindra. Wacana itu muncul ketika ada informasi dari hasil konsultasi Pansus Tatib DPRD, tapi nanti kan ada mekanisme lain mungkin pembicaraan internal di pansus, dan itu menjadi bahan pertimbangan,” kata Ketua Fraksi PAN DPRD Kuningan, Aang Hasanudin ketika diwawancarai kuninganmass.com dikantor DPD PAN Kuningan, Minggu (28/8).
Terlebih, Aang menilai bahwa bergabungnya PPP di Fraksi PAN sudah ditetapkan dalam rapat paripurna, yang mana sebagai keputusan tertinggi didalam kelembagaan DPRD Kabupaten Kuningan. “Nah itu juga harus jadi bahan pertimbangan. Masa iya sesuatu yang sudah diputuskan di lembaga terhormat dan keputusan itu sangat paripurna, akan begitu saja diabaikan,” katanya.
Anggota Pansus Tatib DPRD dari Fraksi PAN H Maman Wijaya juga mengatakan hal serupa. Sejauh mengikuti pembahasan di Pansus, Maman menjelaskan, dalam klausul yang ada dalam materi Tatib seperti salah satunya penyebutan nama dan penggabungan fraksi di DPRD.
“Penafsiran kami, yang harus disebut permanen itu manakala partai yang mendapat kursi di lembaga dewan ini tidak memenuhi satu fraksi. Karena satu fraksinya itu harus empat, sehingga yang harus dipermanenkan itu bagi partai yang tidak memenuhi kursi satu fraksi, yakni PPP dengan Nasdem,” terangnya.
Sementara Ketua DPD PAN Kuningan H Udin Kusnaedi menegaskan, PAN bukan partai yang melihat segala sesuatunya hanya karena ambisi. Terlebih, PAN berkomitmen selalu menjaga marwah parlemen di setiap kegiatan politiknya.
“Kalaupun Gerindra menginginkan PPP kembali masuk di fraksinya, ya silahkan, kami tidak akan mempertahankan begitu keras. Tapi, berarti kami sendiri tidak menginginkan PPP, karena PPP sudah berada di kami, bukan kami mengusir PPP. Tapi karena itu memang harus terjadi ya silahkan,” ucapnya.
Bahkan, pihaknya tidak mau mengintervensi rumah tangga partai berlambang Ka’bah itu, apakah harus memilih untuk kembali ke fraksi lamanya yakni Fraksi Gerindra Persatuan atau bertahan di Fraksi PAN Persatuan.
“Ya itu kan kembali lagi ke PPP. Kami dari PAN gak mau harus memaksakan kehendak PPP, tapi bukan berarti kami tidak menginginkan PPP,” pungkasnya.(andri)