CIGUGUR (MASS) – Pernyataan Kades Cisantana Kecamatan Cigugur, Murad, soal keberadaan obyek wisata Talaga Surian, lebih dipertegas oleh Ketua BPD Cisantana, Abidin SE. Dengan nada geram dia menegaskan, di desanya itu rentan konflik apabila dibiarkan.
“Di lapangan itu rentan konflik kalau dibiarkan. Saya juga menyayangkan sikap BTNGC yang tak jeli terhadap permasalahan. Hanya keuntungan saja dalam bentuk usaha pemanfaatan lahan yang masuk PNBP (penerimaan negara bukan pajak) dan hutan tidak terbakar. Sementara untuk kondisivitas di lapangan tidak diperhatikan,” ungkap Abidin.
Ia mencoba mencontohkan, obyek wisata Tenjo Laut sebagai cikal bakal. Perdes tiga desa yang memayungi keberadaan obyek wisata tersebut sudah ada. Konsiderannya pun jelas diatur oleh UU No 6/2014 tentang desa. Sehingga terjalin kerjasama yang baik.
“Tapi tiba-tiba di Desa Puncak dibuat lagi satu kelompok untuk mengelola Talaga Surian. Sangat tidak masuk akal kalau tidak ada respon dari BTNGC, karena itu wilayah TNGC,” kata mantan wakil rakyat periode 2004-2009 tersebut.
Pihaknya juga memahami ada perbedaan domain antara desa dengan TNGC. Desa kaitan dengan pemerintahan, sedangkan BTNGC kaitan dengan gunung. Namun Abidin meminta agar saling menghargai. Koordinasi dibutuhkan, jangan sampai seenaknya sendiri.
“Kemarin baliho-baliho launching Talaga Surian dipasang di banyak titik, apakah ada koordinasi dengan Desa Cisantana? Kami anggap ini menginjak-injak harga diri pemerintahan Cisantana. Ini desa. Gak ada negara Indonesia kalau gak ada desa. Jangan mentang-mentang karena tugas dari kementerian. Tapi ada prosedurnya,” rungut Abidin.
Dalam konteks ini, dia menilai BTNGC tahunya aman, bersih dan untung. Ketika berpotensi konflik, menurutnya, terkesan lepas tangan. Secara umum Abidin mengamati di beberapa tempat, manajemen yang diterapkan oleh BTNGC itu manajemen konflik. Padahal itu berbahaya.
“Ini jaman sudah merdeka, bukan jaman kolonial lagi. Jadi saya meminta agar pemda, bupati, DPRD mengkaji masalah ini. Ini bahaya kalau dibiarkan. Warga di sini resah,” tandasnya. (deden)