KUNINGAN (MASS)- Pepatah yang menyatakan hidup bagai roda berputar, kini terasa dikehidupan Pirno Sodik sang loper koran asal Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka. Sejak tahun 1980 ia menjadi loper koran bahkan menjadi agen koran di Kabupaten Kuningan .
Ia mengalami masa jaya sekitar tahun 1990-2000 awal, dimana pelanggan korannya mencapai ratusan orang. Bukan itu saja penjualan eceran pun meledak hingga ia berpenghasilan besar.
Istrinya yang seorang PNS bisa dikalahkannya. Pendek kata dari penghasilan sebagai agen koran ia bisa hidup cukup dan bisa menyekolahkan anak hingga sarjana.
Apabila mengutif salah satu lagu Peterpan yakni “Semua Tidak Ada Yang Abadi” . Begitu juga dengan usaha penjualan koran mengalami pasang surut terlebih dengan hadirnya internet.
Orang tidak perlu beli eceran atau menunggu di depan teras untuk menanti sang loper datang. Situasi ini mempengaruhi pendapatan ayah dua anak itu.
Satu persatu pelanggan mendur dengan berbagai alasan. Namun, alasan yang pasti adanya internet sehingga berita bisa diakses kapan saja.
“Dulu dalam sebelun saya bisa mengantongi uang puluhan juta. Uang itu dari pembayaran pelanggan koran. Belum juga dari penjualan harian. Tapi kini Rp800 ribu pun sagat sulit. Benar-benar situasi yang sulit,” tandas Pirno mengawali kisahnya kepada kuninganmass.com.
Kini langganya tinggal sedikit, itu pun juga kebanyakan pelanggan kantoran atau pun bapak-bapak yang belum melek internet. Dengan kondisi ini membuat Pirno memutar otaknya agar bisa menafkahi istrinya.
Meski kini gaji istrinya lebih lebih besar tapi sebagai kepala keluarga ia harus bertanggungjawab. Untungnya satu anaknya sudah beres kualiah sehingga bisa mencari penghasilan sendiri.
“Kini untuk mencari tambahan saya suka berjualan gas melon. Selain itu juga jualan pulsa. Kalau tidak seperti ini akan sulit mengandalkan dari loper koran,” tandsanya.
Ia mengaku, dengan semakin mudah mengakses berita maka usaha koran hanya tinggal menunggu waktu saja. Semua serba online. Begitu juga untuk penjualan koran lokal sepi karena bermunculan situs berita online di Kuningan.
“Sekarang hanya menjalani apa yang ada didepan. Saya pasrahkan kepada yang maha kuasa sambil mencari celah yang lain,” pungkasnya. (agus mustawan)