KUNINGAN (MASS) – Impian tim Cidahu untuk Juara Bupati Cup 2017 sirna sudah. Usai kalah 2-1 dari Lebakwangi di partai final yang digelar Selasa sore di Stadion Mashud Wisnusaputra.
Kekalahan ini menyesakan semua pemain tak terkecuali Manajer Tim Cidahu Drs Rusmiadi. Ia angkat bicara mengenai kekecewan selama pertandingan berlangsung.
Ia merasa banyak dicurangi oleh semuanya termasuk oleh sang pengadil. Banyak keputusan yang merugikan timnya. Meski begitu ia selalu sabar.
Baginya sabar ada batasnya dan puncaknya usai partai final ia mendatangi panpel mengungkap semua unek-unek yang selama ini dipendam. Namun, sayangnya mereka diam dan hanya bupati yang menanggapi dan menenangkannya.
“Saya selaku manajer hanya menyarankan ada evaluasi dalam setiap pertandingan atau turnamen. Jangan sampai kejadian yang sama terus terulang,” jelasnya kepada kuninganmass.com usai pertandingan.
Hari ini lanjutnya, suporter Cidahu diserang sampai hidingnya berdarah dan harus masuk rumah sakit. Ia dilempar dengan batu besar.
Diterangkan, tahun kemarin suporter Cidahu diserang juga menggunakan kembang api, sehingga ada sanksi bagi kecamatan yang bertanding, tapi sekarang pihaknya protes ke semua mulai dari panitia, Askab, dan bupati, tapi semuanya diam hanya bupati yang menanggapi dan menenangkan.
“Ingat! saya kecewa bukan karena kalah tapi kecewa dengan kejadian yang sama tapi tidak pernah dievaluasi oleh penyelenggara. Kita harus bisa belajar dari liga, bahwa setiap suporter yang berulah maka klub yang disanksi temasuk Perangkat pertandingan khususnya wasit juga harus dievaluasi,” tandasnya.
Ia selalu protes dan berkata tolong lindungi pemain Cidahu setiap ada pelanggaran keras, maksudnya wasit harus berani mengeluarkan kartu kalau memang itu berbahaya bagi pemain.
Hal ini agar ada efek jera, dan tentu mengajari pemain cara bermain yang bagus, termasuk ajari penonton yang sportif jangan main serang lawan. Rusmiadi yakin dengan tertib dan jujur maka turnamen akan semakin berkualitas.
Terpisah, Pelatih Lebakwangi Deni Kasda mengaku, keberhasilan yang dicapai merupakan hasil tim. Tidak mungkin bisa juara tanpa ada kerjasama.
“Kuncinya seperti itu. Kesolidan dalam tim serta selalu percaya kepada pemain menjadi keunggulan tersendiri,” jelasnya. (agus)