KUNINGAN (Mass) – Setelah sebelumnya Karang Taruna Sang Adipati Kelurahan Winduherang Kuningan memberikan ekspos di tingkat provinsi dan masuk 5 (Lima) besar, akhirnya tim penilai lomba karang taruna berprestasi tingkat provinsi tahap II kembali menilai karang taruna tersebut.
Upacara penyambutan dipersiapkan panitia dari beragam kesenian seperti burok, singa depok, rampak genjring, serta reog anak sekolah dasar yang menambah semarak kegiatan penilaian lomba Karang Taruna tingkat provinsi. “Kesenian-kesenian ini sengaja ditampilkan demi menyemarakan kegiatan lomba penilaian karang taruna,” ucap Ketua Karang Taruna Sang Adipati, Dede Sugiarto kepada kuninganmass.com usai acara penyambutan, Senin (26/7).
Menurutnya, segala sumber daya yang ada di Kelurahan Winduherang di berbagai bidang sengaja ditunjukan demi memenuhi kriteria-kriteria penilaian. Dengan harapan, Karang Taruna Kelurahan Winduherang menjadi juara pertama.
Ketua Tim Penilai tingkat provinsi, Muhamad Satria SSos MSi menuturkan, penilaian karang taruna kali ini merupakan penilaian untuk kali kedua. Tahun lalu penilaian Karang Taruna Medal Jaya Desa Cijemit mendapat dukungan luar biasa dari berbagai pihak, dan saat ini-pun tidak berubah atau berkurang.
“Tahun lalu lingkupnya pedesaan, saat ini lingkupnya kelurahan, mudah-mudahan ada citarasa berbeda, tingkat paguyuban serta partisipasinya seperti di desa, dari ukuran parameter kearifan lokal Karang Taruna Kelurahan Sang Adipati sudah juara,” ungkapnya.
Untuk setiap tahunnya kata Satria, penghargaan bagi karang taruna terbaik terus dilaksanakan. Bahkan, baru Kuningan yang berhasil mendobrak tradisi juara karang taruna.
“Biasanya karang taruna yang berada di perkotaan terutama di bandung yang selalu jadi juara pertama. Namun tahun lalu Karang Taruna Medal Jaya Desa Cijemit Kabupaten Kuningan berhasil menjadi juara pertama tingkat nasional, bukan lagi tingkat provinsi,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH menyampaikan, karang taruna Medal Jaya yang tahun lalu telah menjadi juara di tingkat nasional menjadi inspirasi untuk kembali mendobrak tradisi juara karang taruna. “Tingkat desa saja bisa juara nasional, apalagi lingkupnya kelurahan bukan tidak mungkin untuk bisa juara lagi,” ujarnya.
Bupati meminta, kepada tim penilai untuk menilai karang taruna Sang Adipati dengan seobjektif mungkin. Sehingga, sebagai peserta lomba tahu kekurangan dan kelebihan yang dimiliki untuk dijadikan bahan evaluasi demi peningkatan kedepan.
“Saya pribadi, sebelum menjadi Bupati sering melakukan kerja sama dengan karang taruna Sang Adipati dalam berbagai bidang seperti contoh kegiatan bakti sosial, kemudian di bidang ekonomi dengan adanya kolam produktif,” tambahnya.
Bupati berharap, tim penilai mampu menggali seluruh kemampuan karang taruna Sang Adipati demi menjadikan karang taruna Sang Adipati menjadi karang taruna terbaik di tingkat provinsi maupun di tingkat nasional. (andri)