Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Politics

Hebat! Kiprah Balon Bupati Ini Diganjar Golden Personality Award

KUNINGAN (MASS) –  Dinilai mampu membangkitkan dan mengembangkan potensi dunia olahraga dan budaya di Kabupaten Kuningan balon Bupati Kuningan Yosa Octora mendapatkan penghargaan dari Kantor Berita Politik Rakyat Merdeka Online (RMOL Jabar). Penghargaan itu adalah Golden Personality 2017.

Penghargaan yang diberikan  Hotel Bidakara Savoy Homan Bandung bagi pada Sabtu (28/10/2017)  malam.  Bagi Yosa penghargaan ini sangat spesial karena bertepatan dengan Sumpah Pemuda.

Selain itu juga bagi anak pertama dari tiga saudara pasangan H Amin Santono dan Hj Yoyoh Rukiyah, penghargaan ini merupakan hadiah ulang tahun  yang terindah karena Pada tanggal 24 Oktober genap berusai 37 tahun.

Acara bertajuk Malam Budaya Kujang Mas 2017 dengan tema
Tatar Sunda Bumi Balarea itu dihadiri ratusan tokoh nasional dan daerah Jawa Barat. Total ada 24 tokoh yang menerima penghargaan.

“Kami melihat gagasan Yosa Octora Santono dan programnya nyata dalam membangun olahraga dan ini  sudah tidakdisanksikan lagi. Apa yang dilakukannya  menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya di Jawa Barat dan nasional,” tandas Didi Riyadi yang merupakan  ketua panitia dan Pemimpin Perusahaan RMOL Jabar saat berikan sambutan pembukaan acara.

Didi menerangkan, dilihat dari program yang sudah berjalan, memang tidak berlebihan bila Yosa diganjar penghargaan, mengingat banyak  kegiatan budaya dan olahraga yang selalu di kembangkan.

Hampir gaung olahraga selalu ciri khas Yosa lanjut Didi,  seperti konsep membuat sekolah bola voli di Haurkuning, menggalakan event turnamen di tiap desa,  baik bola voli dan sepak bola. Hal ini dalam rangka pembinaan usia muda.

Sementara itu, usai menerima penghargaan Yosa menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan penghargaan untuk masyarakat Kabuaptn Kuningan.  Upaya  yang dilakukan di Kuningan hanyalah sebuah langkah kecil saja dalam proses dari kaum muda untuk menggantikan yang lama dengan spirit yang baru.

“Olahraga dan generasi muda itu tak bisa dipisahkan. Olahraga bukan sekadar membuat kaum muda bugar, tapi juga membangun pola hidup positif,  bermental sportif, fair, dan kompetitif,” tandasnya.

Selain itu lanjutnya,  memfasilitasi kaum muda dalan kompetisi
olahraga berarti melakukan kaderisasi pemimpin masa depan,  karena jiwa kepemimpinan dibentuk melalui latihan-latihan, disiplin, dan kompetisi untuk menjadi yang terbaik serta meraih prestasi tertinggi.

Yosa merasa prihatin dengan sikon anak muda sekarang, budaya gadget dan medsos  mengalihkan perhatian kaum muda, sehingga banyak yang mager (males gerak) dengan mendorong olahraga makatercipta keseimbangan.

Energi muda yang meluap-meluap harus disalurkan dalam aktivitas positif di antaranya melalui olahraga. Dalam sejarah Indonesia dari prolog sampai epilog kemerdekaan, pemuda memiliki peranan luar biasa sebagai “avant garde” (ujung tombak) perubahan.

“Tonggak kebangkitan lahirnya kesadaran “berbangsa”. Peran tersebut dapat dilihat sejak para pemuda membuat “komunike politik kebangsaan” 28 Oktober 1928.  “Satu tumpah darah,satu bangsa, dan satu bahasa,” tandasnnya.

Kepada kedua orang tua, Yosa mengucapkan salam takdzim, atas didikan yanghingga kini menjadikan saya seperti ini. Yosa pun mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak terkait, Tim Liga Santri Nusantara Kuningan, Tim Kesenia Tari Rudat Garahaji, Pusaka Ariakamuning dan tentunya Bupati Kuningan dengan segala perhatiannya. (agus)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement