KUNINGAN (MASS) – Survey kedua kalinya yang dilakukan Partai Demokrat telah keluar. Survey tersebut menggunakan LSI, bukan lagi menggunakan Indikator. Informasi ini disampaikan langsung Ketua DPC Partai Demokrat Kuningan, Drs H Toto Hartono, Senin (23/10/2017).
“Jadi kami sudah melakukan survey 2 kali. Pertama oleh Indikator, 2 bulan lalu dengan 800 responden. Dan sekarang pakai LSI sebagai pembanding dengan 440 responden,” terang Toto.
Kepada kuninganmass.com, politisi berlatarbelakang birokrat ini menyebutkan 3 item penting dari hasil survey yang dikhususkan pada Mamat Robby dan Yosa Octora. Diantaranya, dari sisi Top of Mind, sisi dikenal dan sisi disukai.
“Untuk Top of Mind atau spontanitas, MR sebesar 1,3 dan Yosa 1,8 (Indikator). Sedangkan hasil LSI, MR sebesar 2,4 dan Yosa 2,1,” sebutnya.
Dari sisi dikenal atau pengenalan, MR sebesar 45 dan Yosa 30 (Indikator). Sedangkan hasil LSI, MR sebesar 53 dan Yosa 31. Terakhir dari sisi disukai, MR 67 dan Yosa 57 (Indikator). Sedangkan survey LSI, MR 67 dan Yosa 58.
Toto mengakui, dari hasil survey tersebut MR mengungguli Yosa. Namun menurutnya, tidak menjadi jaminan pasti rekomendasi akan dijatuhkan pada pemilik hasil lebih tinggi.
“Survey itu merupakan salah satu pembanding dan pertimbangan. Hasil survey Indikator dikaji dan dievaluasi, begitu pula survey LSI. Nanti hasil survey plus pertimbangan pasangan lain, kita sampaikan ke DPD untuk dikaji. Kemudian diteruskan ke DPP,” jelasnya.
Tugas DPC, imbuh Toto, hanya menyajikan data. Tindaklanjut berikutnya menjadi kewenangan DPP. Siapapun nanti yang akan direkomendasi, pihaknya siap menerima keputusan DPP.
Sementara itu, portal ini menerima isu Yosa sebagai bakal calon dari Demokrat mengikuti fit and propertest di PKB. Jika benar terjadi, maka sama dengan MR yang mengikuti pula fit and propertest di Gerindra.
Ketika dikonfirmasikan, Toto mengaku tidak mengetahuinya. “Kalau masalah itu saya gak tahu. Kalau MR ikut di Gerindra mah tahu karena laporan ke saya. Kalau Yosa mah gak tahu,” ujar Toto. (deden)
