Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass
Joglo Arunika. (Foto: didin)

Wisata

Libur Nataru, Arunika Diserbu Wisatawan Luar Daerah

KUNINGAN (MASS0 – Memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi di Kabupaten Kuningan mulai meningkat. Salah satunya terjadi di kawasan wisata sekaligus tempat nongkrong Arunika Eatery yang berlokasi di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur.

Pantauan di lokasi menunjukkan, Arunika mulai dipadati pengunjung baik dari dalam daerah maupun luar Kuningan. Kawasan wisata yang berada di jalur Cigugur-Palutungan itu menyuguhkan panorama alam dengan latar Gunung Ciremai yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana liburan.

Arunika Eatery dikenal sebagai salah satu destinasi wisata bernuansa Jepang di Kuningan. Konsep tersebut terlihat dari desain bangunan, ornamen, interior, hingga pelayanan dan kostum pramusaji yang mengusung budaya Jepang. Tak heran jika kawasan ini kerap dijuluki sebagai “Jepangnya Kuningan”.

Pada momen libur Natal dan Tahun Baru, pihak pengelola juga memberikan promo khusus berupa diskon harga hingga hampir 50 persen di sejumlah wahana. Promo tersebut berlaku mulai 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, dengan pengecualian pada wahana gokar dan skywalk.

Food and Beverage kawasan Arunika, Cucu Pepen, mengatakan Arunika memang dirancang sebagai destinasi liburan keluarga yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.

“Arunika kami rancang sebagai tempat liburan. Pengunjung juga bisa menikmati alam, budaya, edukasi dan kuliner,” ujar Cucu, Jumat (26/12/2025).

Arunika mengusung konsep gazebo dan area piknik dengan beragam pilihan menu, mulai dari camilan hingga hidangan berat seperti beef katsu, ramen shoyu, nasi bebek Arunika, bakmi bakso pangsit, serta aneka makanan ringan.

Selain itu, terdapat Joglo Arunika yang memadukan arsitektur khas Indonesia dan Jepang dengan tampilan yang unik dan estetik. Di area tersebut tersedia beragam menu, di antaranya gyoza, oden, ayam masak jahe, sop iga, hingga salmon ochazuke.

Restoran Manager Joglo Arunika, Moh. Dzaky, mengungkapkan bahwa bahan pangan yang digunakan sebagian besar berasal dari petani lokal.

“Sebagian besar bahan yang digunakan, terutama sayuran, kami ambil dari warga sekitar. Selain menjaga kualitas, ini juga bagian dari pemberdayaan masyarakat lokal,” tuturnya.

Daya tarik lainnya terdapat di Arunika Garden, kawasan wisata bernuansa Jepang yang dilengkapi berbagai spot foto seperti skywalk, Sakura Garden, dan Zen Garden. Di area itu juga tersedia Satoland atau Mini Zoo sebagai wahana edukasi interaktif bagi anak-anak, serta studio foto dan penyewaan kimono.

“Untuk Arunika Garden saja, kunjungan bisa mencapai sekitar 30 ribu wisatawan setiap bulan. Spot foto, Satoland, dan konsep Jepang menjadi daya tarik utama,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Arunika Eatery juga menyediakan berbagai wahana permainan seperti Arunikart (gokar), wall climbing, dan archery yang menambah pilihan aktivitas bagi para pengunjung.

Selain berdampak pada sektor pariwisata, keberadaan Arunika juga memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian lokal. Kawasan wisata tersebut mempekerjakan sekitar 500 karyawan, dengan 80 persen di antaranya merupakan warga lokal. Ke depan, pengelola berencana menggandeng pelaku UMKM lokal untuk memasarkan berbagai produk di kawasan wisata tersebut.

Diketahui Arunika beroperasional setiap hari namun terdapat perbedaan waktu buka, diantaranya setiap Senin-Jumat buka mulai pukul 09.00-21.00 WIB dan Sabtu-Minggu pukul 06.00-21.00 WIB. (didin)

Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like