KUNINGAN (MASS) – Dengan ekspresi yang biasa, tak meneteskan air mata, mungkin sebenarnya tengah menguatkan diri, Wasriti, pemilik rumah di Desa Mekarsari Kecamatan Cipicung, bercerita awal mula ia tahu rumahnya mengalami kebakaran hebat, hingga barang di dalamnya ludes, Sabtu (27/12/2025) siang tadi.
Saat evakuasi pasca pemadaman, ia bahkan sesekali membantu melakukan pemindahan material dari dalam rumah. Tidak menjerit, tidak juga terlihat lemah lunglai, nampaknya ia sudah memasrahkan diri pada yang kuasa, sembari yakin ada gantinya. Tidak kecil, kerugian akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp 146 jutaan lebih.
“Ke ge kagentosan (Nanti juga keganti harta terbakar),” kata Wasriti, saat diwawancara sekilas di rumah tetangganya, pasca pemadaman.
Dikatakannya, saat kejadian itu rumahnya tengah kosong. Hal yang nampaknya masih bisa ia syukuri dari kejadian tersebut. Warsiti sendiri tengah membantu memasak di rumah tetangga. Sekitar pukul 14.30 WIB siang, ia dikabari rumahnya kebakaran.
“Tos di luhur bae aya nu ngabejaana bae, tos di luhur tos aya api (Waktu dikasih tahu kebakaran, apinya sudah menyala di atap rumah),” ceritanya.
Saat itu, ia mengaku takut untuk mengamankan barang-barang di dalam rumah. Ia khawatir betul ada atap terbakar yang jatuh. Alhasil, selain warga gotong royong membantu pemadaman dengan alat seadanya, ia juga pasrah barang-barangnya hangus. “Kulkas kitu ge seep (Kulkas dan alat lainnya abis),” kata Wasriti.
Sementara, Kepala Damkar Kuningan Andri Arga Kusumah SE, dalam laporannya juga mengurai kronologi dari saksi yang melihat saat awal -awal kejadian. Aparat desa setempat, Dede Ramdana sekitar pukul 13.00 WIB sedang berada di Kantor Desa Mekarsari melihat kepulan asap dan langsung memeriksa ke TKP.
Setelah dilihat persisnya sumber api dan asap, ternyata rumah yang kebakaran tersebut milik Wasriti yang kebetulan saat kejadian rumah tersebut dalam keadaan kosong. Rumah Wasriti sendiri biasanya dihuni 1 KK yang berisi 4 orang anggota keluarganya. Akibat kebakaran ini, sementara korban mengungsi ke rumah saudaranya, Awen, kakak korban.
“Dilakukan tindakan pemadaman dan pendinginan di TKP kebakaran selama ± 80 menit dan pendataan para saksi bahwa kebakaran diduga berasal dari konsleting listrik,” kata Andri Arga Kusumah. (eki)








