BANDUNG (MASS) – Adalah Eva Saufana, mahasiswi Program Studi Doktor (S3) Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung asal Kuningan, menunjukkan eksistensinya di tingkat internasional dengan berpartisipasi dalam Asian Education Symposium (AES) 2025 yang berlangsung di Grand Tjokro Hotel, Cihampelas, Bandung, Kamis (13/11/2025).
Dalam ajang tersebut, Eva berperan sebagai presenter bersama mahasiswa S3 UIN SGD Bandung lainnya, Hidayat. Keduanya bersama mahasiswa lainnya merupakan anggota tim di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Badrudin, M.Ag., CIIQA, CEAM. Dalam acara tersebut, tim membahas penelitian mereka tentang pengembangan rekrutmen dan seleksi SDM berbasis digital serta keberlanjutan (ESG) — selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
Adapun kegiatan AES 2025 senduru, merupakan acara yang diinisiasi oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Mengusung tema “Education for Sustainable Development”, kegiatan ini mempertemukan para akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan dari berbagai negara Asia untuk berdiskusi tentang inovasi dan keberlanjutan pendidikan di era digital.
“Keikutsertaan mahasiswa dalam AES 2025 menunjukkan bahwa UIN Bandung memiliki kapasitas akademik yang siap bersaing di forum ilmiah internasional.
“Ini adalah bentuk nyata internasionalisasi Pascasarjana,” ujar Prof. Dr. H. Badrudin, M.Ag., CIIQA, CEAM, pasca acara tersebut.
Melalui ajang ini, kata Prof Badrudin, Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung ingin menegaskan reputasinya sebagai kampus yang memiliki visi: Menjadi Universitas Islam Negeri yang Unggul, Kompetitif, dan Inovatif, berbasis Rahmatan Lil Alamin di Asia Tenggara tahun 2029. (eki)





















