CIPICUNG (MASS) – Polemik pembangunan tower di Desa Muncangela, Kecamatan Cipicung, masih menjadi perhatian warga setempat. Meski sejumlah pihak mempertanyakan pembangunan tersebut, warga yang terdampak radius justru mengaku tidak mempermasalahkannya.
Salah satunya Madha, warga yang rumahnya berada dekat dengan lokasi pembangunan tower. Ia mengaku dirinya tidak merasa dirugikan dan tidak memiliki keluhan terkait kegiatan pembangunan tersebut.
“Ya yang ada disekitar radius memang saya yang paling dekat gitu (paling dekat dengan tower), Saya yang paling dekat nggak komplain,” ujar Madha usai audiensi warga di Bale Desa Muncangela, Rabu (5/11/2025).
Ia menjelaskan sebelumnya pemilik tanah H tatang, sebelum musyawarah terkait pembangunan dilakukan, digelar terlebih dahulu kumpulan dengan warga yang masuk dalam radius sekitar 50 meter untuk memberikan penjelasan.
Setelah penjelasan itu, dan masyarakat setuju, digelar musyawarah besar yang berlangsung di madrasah. Dalam pertemuan itu, warga diminta menyatakan kesediaan mereka secara terbuka.
“Sebelum tanda tangan, ditanya dulu, kalau setuju bilang setuju, kalau tidak setuju bilang tidak setuju, karena ini mau di video. Katanya setuju, ditanya tiga kali setuju, baru dipanggil satu persatu untuk tanda tangan,” tutur Madha.
Ia menambahkan, sekitar 25 warga dalam radius 50 meter telah menandatangani surat persetujuan. Hingga kini, tidak ada satu pun dari mereka yang mengajukan keberatan.
“Satu orang pun tidak ada yang komplain dari 25 orang itu (yang sudah tanda tangan),” tegasnya.
Madha justru mempertanyakan pihak-pihak yang kini memprotes pembangunan tersebut, karena kebanyakan diantaranya bukan berasal dari wilayah terdampak radius.
“Yang demo yang komplain anehnya saya kok orang-orang yang jauh, bahkan ada beberapa orang luar Muncangela. Nah ini apakah ada provokatornya,” katanya.
Ia mengaku mengenai persoalan tersebut dirinya tidak begitu mengetahui. Menurutnya kedua belah pihak telah memberi penjelasan, namun belum ada yang ia percayai.
Seperti terkait dampak positif adanya tower dapat memper mudah sinyal hingga dampak negatif yang dapat merusak elektronik, saat ini ia belum mempercayai. Menurutnya, pihak perusahaan tower sudah berjanji akan bertanggung jawab bila terjadi kerusakan akibat aktivitas tower.
“Kalau memang nanti ada dampak, asal betul-betul diakibatkan dari tower, itu tinggal lapor nanti bisa diganti. Jadi saya udah percaya kesitu aja, saya udah tidak memikirkan apa-apa,” ujarnya.
Madha menegaskan dirinya memilih bersikap netral dan menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah desa serta pihak berwenang untuk memastikan pembangunan sesuai aturan.
“Saya tidak tahu untuk menguntungkan tidak tahu merugikan, karena saya belum tahu, karena saya mendengar dari penjelasan-penjelasan dari pihak tower itu udah jelas,” pungkasnya. (didin)

















