KUNINGAN (MASS) — Di tengah sunyinya masa pandemi COVID-19 pada tahun 2020 lalu, ketika banyak orang kehilangan pekerjaan dan arah hidup, seorang pemuda di Desa Buniasih, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, justru menolak menyerah. Ia adalah Kasmad, sosok sederhana yang kini dikenal warga sebagai penggerak usaha perikanan lele di desanya.
Berbekal tekad kuat dan sisa uang hanya Rp150 ribu, Kasmad memutuskan untuk memanfaatkan lahan kosong di samping rumahnya. Dari terpal bekas, ia membuat kolam sederhana dan membeli bibit lele seadanya. Awalnya, banyak yang meragukan langkahnya. Namun, Kasmad memilih terus mencoba daripada diam.
“Awalnya saya cuma punya modal Rp150 ribu, bikin kolam dari terpal bekas dan beli bibit seadanya. Banyak yang gagal di awal, tapi saya terus belajar,” kenangnya, Minggu (12/10/2025).
Gagal panen, ikan mati, dan cuaca yang tak menentu sempat membuatnya hampir putus asa. Namun, dari setiap kegagalan itu, Kasmad belajar banyak hal. Ia mulai memperbaiki cara pemeliharaan, mempelajari teknik aerasi, dan memahami pentingnya memilih indukan yang unggul. Sedikit demi sedikit, hasilnya mulai terlihat.
Kini, setelah lima tahun berjalan, 27 kolam lele permanen berdiri di lahan miliknya. Dari tempat itu, ia mampu memproduksi ribuan benih lele setiap musim dan menjadi salah satu pemasok utama bagi peternak di sekitar Maleber.
“Satu indukan lele bisa menghasilkan sampai 40 sampai 60 ribu ekor benih. Kalau cuaca bagus dan pakan cukup, hasilnya bisa lumayan,” ujarnya.
Namun bagi Kasmad, keberhasilan itu bukan semata tentang keuntungan. Ia ingin kisahnya menjadi inspirasi bagi pemuda desa lain agar berani memulai usaha sendiri. Menurutnya, banyak anak muda yang gagal bukan karena kekurangan modal, tapi karena kurang kemauan untuk mencoba.
“Banyak anak muda sekarang takut mulai karena mikir modal. Padahal kuncinya bukan di modal, tapi di kemauan dan sabar,” katanya.
Selain membudidayakan, Kasmad juga aktif berbagi ilmu melalui komunitas peternak lele di media sosial. Di sana, ia sering membagikan tips tentang pemilihan indukan, teknik pemijahan, hingga cara menjaga kualitas air.
Kini, ia tengah merancang langkah berikutnya yaitu memperluas usaha dan menjadikan pembenihan lele sebagai potensi unggulan Desa Buniasih. Harapannya, usaha kecil seperti miliknya bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar.
“Kalau ada pelatihan dan bantuan untuk peralatan, itu sangat membantu kami. Tujuannya supaya bisa buka lapangan kerja juga buat warga sekitar,” pungkasnya. (argi)
