Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass
Sopian Nuriman, Mahasiswa Tadris IPS UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. (Foto: dok sopian)

Netizen Mass

Menjadi Guru Profesional di Tengah Dinamika Kurikulum Merdeka

KUNINGAN (MASS) – Kemajuan teknologi, globalisasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan menjadi tanda nyata perubahan zaman yang membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Saat ini, generasi muda tumbuh dalam lingkungan yang dinamis dan penuh tantangan. Dengan situasi yang serba cepat dan berubah terus-menerus, sistem pendidikan tidak lagi bisa mengandalkan pendekatan tradisional yang hanya menekankan penalaran dan pengajaran satu arah. Pendidikan harus mengalami transformasi agar mampu menjawab kebutuhan dan menyesuaikan diri dengan kehidupan peserta didik di era abad ke-21.

Salah satu bentuk transformasi penting dalam sistem pendidikan adalah perubahan kurikulum sebagai kerangka utama dalam proses pembelajaran. Perubahan ini merupakan respons positif terhadap kebutuhan pembelajaran yang lebih kontekstual dan berpihak pada siswa. Pemerintah mewujudkan hal ini melalui penerapan Kurikulum Merdeka, yang sangat menekankan pada kebebasan belajar, pengembangan kompetensi, serta pencapaian profil pelajar Pancasila sebagai dasar pembentukan karakter bangsa. Kurikulum Merdeka memiliki ciri khas fleksibilitas yang memberikan ruang luas bagi guru dan siswa untuk menyesuaikan proses belajar dengan kondisi dan potensi yang ada. Dalam kurikulum ini, siswa diposisikan sebagai subjek aktif yang memiliki peran penting dalam menentukan arah pembelajarannya sendiri, sementara guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan menginspirasi.

Namun, kebebasan dan fleksibilitas dalam Kurikulum Merdeka juga menjadi tantangan tersendiri bagi para guru. Guru dituntut memiliki profesionalisme yang tinggi, tidak hanya sekadar menjalankan instruksi kurikulum, tetapi juga mampu menyesuaikan metode pembelajaran, mengembangkan bahan ajar, serta menciptakan suasana belajar yang inklusif dan memberdayakan siswa. Guru harus adaptif terhadap perubahan, terbuka terhadap inovasi, dan selalu merefleksikan praktik pembelajarannya. Dengan kata lain, menjadi guru di era Kurikulum Merdeka bukan hanya soal keterampilan teknis, tetapi juga memerlukan komitmen, kreativitas, dan pemahaman mendalam tentang esensi pendidikan itu sendiri.

Di Indonesia, konsep guru profesional sudah diatur secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam undang-undang ini, guru profesional bukan hanya seseorang yang memiliki kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik, tapi juga harus sehat secara fisik dan mental, serta mampu menjalankan peranannya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Profesionalisme guru tidak hanya diukur dari gelar atau sertifikat yang dimiliki, melainkan lebih pada kemampuan nyata mereka dalam mengelola proses pembelajaran dengan cara yang efektif dan bermakna bagi siswa.

Seorang guru profesional harus menguasai empat kompetensi utama. Pertama, kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan memahami karakteristik siswa dan merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kedua, kompetensi kepribadian, yang menggambarkan integritas dan kedewasaan seorang guru sebagai panutan. Ketiga, kompetensi sosial, yaitu kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak di lingkungan sekolah dan masyarakat. Terakhir, kompetensi profesional yang meliputi penguasaan materi pelajaran serta metode dan strategi pengajaran yang tepat. Dalam praktiknya, guru profesional mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman, interaktif, dan mendukung perkembangan potensi setiap peserta didik. Dengan begitu, mereka bukan hanya menjadi penyampai materi, tetapi juga fasilitator yang membantu siswa tumbuh dan berkembang secara optimal.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, profesionalisme guru justru semakin menjadi hal yang sangat penting. Hal ini karena kurikulum ini mengajak guru untuk menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel, sesuai dengan situasi nyata, dan lebih memperhatikan kebutuhan setiap siswa secara personal. Kurikulum Merdeka hadir sebagai jawaban atas kebutuhan sistem pendidikan yang harus bisa beradaptasi dengan cepat pada perubahan zaman serta keberagaman karakter siswa.

Berbeda dengan Kurikulum 2013 yang cenderung padat dengan materi dan pendekatan yang seragam, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan lebih bagi guru dan sekolah untuk menyusun proses belajar mengajar yang lebih sesuai dengan kondisi lokal dan kebutuhan tiap individu siswa. Beberapa prinsip utama dalam Kurikulum Merdeka antara lain pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran berbasis proyek, dan penguatan karakter melalui profil pelajar Pancasila. Pembelajaran berdiferensiasi mengajak guru untuk merancang strategi yang disesuaikan dengan kemampuan, minat, dan cara belajar siswa yang berbeda-beda. Sementara itu, pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan nyata yang dapat mengasah keterampilan penting di abad 21, seperti kemampuan bekerja sama, kreativitas, dan berpikir kritis. Sedangkan profil pelajar Pancasila menjadi pedoman untuk membentuk karakter siswa yang ideal—yaitu yang beriman, mandiri, berpikir kritis, kreatif, gotong royong, dan memiliki rasa kebhinekaan yang kuat di dunia global.

Meskipun Kurikulum Merdeka membawa semangat baru yang positif dan inovatif, penerapannya di lapangan tidak tanpa tantangan bagi para guru. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana guru harus menyesuaikan diri dengan cara mengajar yang berbeda dari kebiasaan lama. Mereka dituntut untuk beralih dari metode tradisional ke pendekatan yang lebih dinamis, fleksibel, dan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Selain itu, guru juga harus mampu merancang dan menjalankan pembelajaran berdiferensiasi, yang pada kenyataannya bukan hal mudah. Proses ini mengharuskan guru benar-benar memahami latar belakang siswa, melakukan penilaian diagnostik, dan membuat rencana pembelajaran yang lebih personal, baik untuk individu maupun kelompok kecil.

Di sisi lain, banyak guru masih menghadapi kendala karena kurangnya pelatihan teknis yang memadai terkait implementasi Kurikulum Merdeka secara menyeluruh. Selain itu, beban administratif yang tinggi dan tuntutan untuk menguasai teknologi digital juga menjadi tantangan tersendiri. Guru tidak hanya perlu mahir menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga harus pandai mengintegrasikan teknologi tersebut ke dalam proses pembelajaran agar lebih efektif dan menarik.

Menghadapi berbagai tantangan tersebut, guru perlu menerapkan strategi yang nyata untuk terus mengembangkan profesionalismenya. Salah satu langkah penting adalah aktif mengikuti pelatihan dan bergabung dalam komunitas belajar, seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), webinar pendidikan, Program Profesi Guru (PPG), serta forum-forum diskusi yang memungkinkan guru berbagi pengalaman dan praktik terbaik. Kegiatan seperti ini tidak hanya memperluas wawasan dan kemampuan guru, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan semangat kolegial dalam dunia pendidikan. penguasaan literasi digital dan pemahaman mendalam terhadap Kurikulum Merdeka juga menjadi prioritas utama. Guru harus mampu memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip kurikulum secara menyeluruh, mulai dari merancang asesmen formatif hingga menciptakan pembelajaran yang relevan dan kontekstual bagi siswa. Yang paling penting adalah menerapkan pembelajaran yang benar-benar berpihak pada siswa, yaitu pembelajaran yang berakar pada kebutuhan, potensi, dan aspirasi mereka. Pendekatan ini juga mendorong kemandirian belajar serta partisipasi aktif siswa dalam proses belajar.

Seorang guru profesional harus menjadi pembelajar seumur hidup, selalu terbuka terhadap perubahan, dan mampu mengubah ruang kelas menjadi tempat yang menyenangkan dan kondusif untuk tumbuh kembang siswa. Profesionalisme guru adalah fondasi utama keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka. Di tengah tuntutan pendidikan abad ke-21 yang semakin dinamis dan beragam, guru tidak cukup hanya mengandalkan metode lama dan rutinitas yang monoton. Mereka harus berperan sebagai inovator, fasilitator, dan pembimbing yang terus memperbarui wawasan serta keterampilannya.

Kurikulum Merdeka memang memberi ruang kebebasan dan fleksibilitas dalam proses belajar, tapi di sisi lain juga menuntut tanggung jawab besar dari guru untuk merancang pembelajaran yang bermakna, adaptif, dan berpihak pada peserta didik. Agar transformasi pendidikan ini dapat berjalan dengan baik, diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah harus memastikan pelatihan dan pendampingan yang merata, sekolah perlu menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi guru, dan masyarakat hendaknya memberikan penghargaan serta kepercayaan pada peran strategis guru dalam membentuk masa depan bangsa.

Kolaborasi dari semua elemen ini menjadi kekuatan kolektif yang mampu membangun pendidikan yang merdeka, relevan, dan manusiawi. Dengan begitu, guru bukan hanya sebagai pelaksana kurikulum, melainkan aktor utama dalam perubahan pendidikan. Guru profesional akan mampu menghidupkan semangat Kurikulum Merdeka dan menjadikan ruang kelas tempat lahirnya generasi yang berkarakter, kreatif, dan siap menghadapi tantangan zaman. Melalui dedikasi dan komitmen guru yang terus belajar, pendidikan di Indonesia bisa benar-benar menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan.

Oleh: Sopian Nuriman, Mahasiswa Tadris IPS UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Advertisement mgid.com, 597873, LANGSUNG, d4c29acad76ce94f improvedigital.com, 1944, PENJUAL KEMBALI pubmatic.com, 161673, PENJUAL KEMBALI, 5d62403b186f2ace pubmatic.com, 161674, PENJUAL KEMBALI, 5d62403b186f2ace rubiconproject.com, 9655, PENJUAL KEMBALI, 0bfd66d529a55807 adyoulike.com, c1cb20fa2bbc39a8f2ec564ac0c157f7, LANGSUNG adyoulike.com, a15d06368952401cd3310203631cb18b, PENJUAL KEMBALI smartadserver.com, 4577, PENJUAL KEMBALI, 060d053dcf45cbf3 e-planning.net, 1c65d16a00e52342, LANGSUNG, c1ba615865ed87b2 adagio.io, 1417, PENJUAL KEMBALI onetag.com, 7cd9d7c7c13ff36, LANGSUNG appnexus.com, 13099, PENJUAL KEMBALI pubmatic.com, 161593, PENJUAL KEMBALI, 5d62403b186f2ace rubiconproject.com, 11006, PENJUAL KEMBALI, 0bfd66d529a55807 Video.unrulymedia.com, 586616193, PENJUAL KEMBALI appnexus.com, 15825, LANGSUNG, f5ab79cb980f11d1 sonobi.com, 4dd284a06a, PENJUAL KEMBALI, d1a215d9eb5aee9e appnexus.com, 15825, PENJUAL KEMBALI, f5ab79cb980f11d1 Media.net, 8CUTQ396X, LANGSUNG videoheroes.tv, 212716, PENJUAL KEMBALI, 064bc410192443d8 sharethrough.com, YYFDsr3Y, PENJUAL KEMBALI, d53b998a7bd4ecd2 appnexus.com, 12976, PENJUAL KEMBALI, f5ab79cb980f11d1 rubiconproject.com, 25060, PENJUAL KEMBALI, 0bfd66d529a55807 video.unrulymedia.com, 170071695, PENJUAL KEMBALI Contextweb.com, 562794, PENJUAL KEMBALI,89ff185a4c4e857c amxrtb.com, 105199704, LANGSUNG indexexchange.com, 191503, PENJUAL KEMBALI, 50b1c356f2c5c8fc openx.com, 559680764, PENJUAL KEMBALI, 6a698e2ec38604c6 rubiconproject.com, 23844, PENJUAL KEMBALI, 0bfd66d529a55807 adform.com, 2865, PENJUAL KEMBALI pubmatic.com, 161527, PENJUAL KEMBALI appnexus.com, 12290, PENJUAL KEMBALI, f5ab79cb980f11d1 sharethrough.com, a6a34444, PENJUAL KEMBALI rubiconproject.com, 23844, RESELLER openx.com, 559680764, RESELLER